PARIMO, KONTEKS SULAWESI – Klaim sejumlah pihak yang menyebutkan program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) sebagai bantuan pribadi menuai sorotan tajam dari Tokoh Pemuda Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Moh Irham. Ia menegaskan bahwa tindakan tersebut tidak etis dan menyesatkan masyarakat.
Ditemui pada Selasa (15/4/2025), Irham menjelaskan bahwa BSPS merupakan program dari Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Program ini, lanjutnya, diperuntukkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah yang membutuhkan uluran tangan untuk memperbaiki atau membangun rumah secara mandiri.
“Sangat tidak etis bila BSPS diklaim sebagai bantuan pribadi. Masyarakat juga harus diluruskan ihwal sumber dari bantuan tersebut,” tegas mantan aktivis kampus tersebut.
Irham bahkan menuding, adanya indikasi pembohongan dan pembodohan masyarakat dari oknum, kelompok, atau kandidat Bupati yang mencoba mengklaim BSPS sebagai bantuan personal. Menurutnya, sumber dana bantuan ini jelas berasal dari anggaran pemerintah yang dialokasikan untuk masyarakat yang membutuhkan, sehingga tidak dapat diklaim oleh pihak mana pun.
Situasi ini menjadi lebih ironis, kata Irham, karena penyaluran BSPS terjadi menjelang Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada Parigi Moutong. Ia mengungkapkan adanya dugaan penyalahgunaan program ini sebagai senjata oleh oknum Kepala Desa (Kades) untuk mengintimidasi warga.
“Jadi ada intimidasi dari oknum Kades terhadap warga atau calon penerima BSPS untuk mengikuti keinginan mereka mencoblos salah satu calon Bupati,” ungkapnya.
Irham berharap agar para pemimpin dapat memberikan edukasi yang benar kepada masyarakat, bukan malah mengklaim bantuan pemerintah demi kepentingan politik sesaat.
“Sebagai seorang pemimpin atau politisi, sebaiknya memberi teladan yang baik kepada masyarakat. Teladan itu dapat ditunjukkan dengan mempertontonkan cara berpolitik yang mengedepankan etika yang sesuai fakta dan kebenaran,” tandasnya.
Laporan: Tommy Noho