PALU, KONTEKS SULAWESI – Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Palu, Sulawesi Tengah, Muh Rizal menyampaikan, pentingnya langkah strategis dan terkoordinasi untuk menangani serta mengantisipasi potensi ancaman dari keberadaan buaya di wilayah perairan Teluk Palu.
Langkah strategis dan terkoordinasi dimaksud, dengan melakukan pendataan menyeluruh terhadap populasi buaya.
“Jadi, pendataan ini bertujuan untuk memperoleh data akurat sebagai dasar dalam penyusunan kebijakan penanganan,” ujar Rizal saat menghadiri rapat koordinasi penanganan buaya di perairan Teluk Palu, di Kantor Bappeda Kota Palu, Rabu (16/4/2025).
Dalam kesempatan itu, Rizal menyarankan kepada Pemerintah Kota Palu, untuk melakukan pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Patroli yang bertugas guna memantau aktivitas warga di kawasan pantai, terutama pada akhir pekan.
“Saat akhir pekan, tingkat kunjungan masyarakat cenderung meningkat. Sehingga dengan adanya Satgas ini, diharapkan dapat memberikan rasa aman dan mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan,” tuturnya.
Selain itu, Rizal juga mendorong Pemerintah Kota Palu, untuk menetapkan zona aman khususnya bagi masyarakat yang melakukan aktivitas berendam atau berenang di kawasan pantai Teluk Palu.
Penetapan lokasi tersebut, kata dia, akan memudahkan pengawasan dan menjadi titik fokus dalam pengamanan. Dengan demikian, masyarakat dapat berekreasi dengan lebih tenang dan aman.
“Saya berharap, rapat koordinasi ini menjadi langkah awal yang konkret dalam upaya perlindungan keselamatan masyarakat, sekaligus menjaga keseimbangan ekosistem di wilayah Teluk Palu,” pungkasnya.
Rapat ini dipimpin langsung Sekretaris Kota Palu, Irmayanti, dan dihadiri oleh sejumlah instansi terkait, termasuk unsur pemerintah daerah, TNI, Polri, Basarnas, BPBD, serta lembaga lingkungan dan keselamatan lainnya.*/Abdul Farid
