PALU, KONTEKS SULAWESI – Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) bergerak cepat mempersiapkan pelayanan haji yang lebih inklusif dan ramah bagi jamaah lanjut usia (lansia) serta penyandang disabilitas.
Langkah ini diwujudkan melalui Rapat Koordinasi Pelayanan Haji Ramah Lansia dan Disabilitas, yang digelar Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Pemprov Sulteng di Gedung Pogombo Kantor Gubernur, Senin (28/4/2025).
Rapat penting itu, mempertemukan berbagai pihak terkait, termasuk Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Sulteng, Muchlis, Kepala Biro Kesra Sulteng Awaludin, perwakilan Dinas Kesehatan, serta instansi terkait lainnya.
Sinergi lintas sektor tersebut, bertujuan untuk menyusun strategi pelayanan yang optimal, mengidentifikasi secara detail kebutuhan khusus para jamaah, serta memperkuat kolaborasi antar instansi demi mewujudkan ibadah haji yang nyaman dan aman bagi seluruh calon jamaah asal Sulteng.
Kepala Biro Kesra Sulteng, Awaludin, menegaskan komitmen Pemerintah Provinsi untuk mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan dalam pelayanan haji.
“Ibadah haji adalah panggilan suci. Sudah menjadi kewajiban kita untuk memastikan setiap jamaah, tanpa terkecuali, menerima pelayanan terbaik sejak di daerah hingga pelaksanaan di tanah suci,” ungkapnya.
Dalam rapat koordinasi tersebut, sejumlah aspek krusial menjadi fokus pembahasan. Meliputi kesiapan sarana dan prasarana pendukung, peningkatan pelayanan kesehatan yang responsif terhadap kebutuhan lansia dan disabilitas, penataan sistem transportasi yang aksesibel, serta peningkatan kapasitas petugas haji agar mampu memberikan pendampingan dan pelayanan yang optimal.
Awaludin berharap, koordinasi yang intensif ini, akan berbuah pada peningkatan kualitas pelayanan haji secara signifikan. Hal itu sejalan dengan semangat nasional “Haji Ramah Lansia dan Disabilitas“.
“Melalui sinergi dan komitmen yang kuat, kita ingin memastikan seluruh jamaah dapat menjalankan ibadah dengan tenang, nyaman, dan khusyuk, tanpa terbebani oleh keterbatasan yang mereka miliki,” pungkasnya.*/Andi Riskan