Sekolah Rusak Akibat Banjir, Pemda: Perbaikan Masih Dalam Tahap Usulan

oleh -158 Dilihat
oleh
Kabid Manajemen SD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Parmout, Ibrahim. Foto: KONTEKSSULAWESI/Andi Riskan

PARIMO, KONTEKS SULAWESIPerbaikan bangunan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Satu Atap Negeri 1 Palasa, yang rusak akibat diterjang banjir bandang beberapa waktu lalu di Desa Pebo Unang, Kecamatan Palasa, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) masih dalam tahap pengusulan oleh Pemerintah Daerah (Pemda) Parimo.

Pemda Parimo melalui Kepala Bidang (Kabid) Manajemen Sekolah Dasar pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Parimo, Ibrahim mengatakan bahwa telah menginstruksikan pihak sekolah untuk mendokumentasikan kerusakan guna dilaporkan kepada Penjabat Bupati di wilayah itu. Adapun laporan tersebut akan ditembuskan ke Disdikbud, BPBD, Dinas Sosial, dan Dinas PUPRP.

“Kami sudah mendapatkan amanat dari Sekda Parimo, terkait percepatan penanganan. Dalam amanat itu, Disdikbud diperintahkan agar segera melakukan pendataan dan pengusulan perbaikan bangunan,” ujar Ibrahim saat ditemui di Parigi,  Rabu (7/5/2025).

Dia menjelaskan, pengusulan tersebut baru dapat dilakukan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) perubahan atau anggaran tahun 2026. Mengingat, tahun anggaran berjalan telah ditetapkan sebelum terjadinya bencana.

“Kami belum memastikan, apakah ke depan direlokasi atau diajukan rehabilitasi bangunan di lokasi yang sama. Ini akan kami koordinasikan dengan instansi dan stakeholder terkait untuk menentukan langkah terbaik,” ungkapnya.

Dia menuturkan, meskipun fasilitas sekolah mengalami kerusakan, proses belajar mengajar di Desa Pebo Unang tetap berlangsung. Sebab, hingga saat ini, belum ada laporan resmi mengenai lokasi sementara yang dijadikan kegiatan belajar mengajar. Sehingga, pihaknya menganggap kegiatan tersebut masih berjalan seperti biasa.

“Sampai hari ini, kami belum mendapatkan laporan dari pihak sekolah terkait tempat sementara berlangsungnya proses belajar mengajar,” kata Ibrahim.

Namun berdasarkan pantauan terakhir, proses belajar mengajar berlangsung dalam keterbatasan perlengkapan yang minim. Para guru pun harus berimprovisasi menggunakan alat seadanya agar kegiatan pendidikan tetap berjalan.

“Dari hasil pemantauan, beberapa guru sudah memulai inisiatif sendiri untuk tetap mengajar murid-muridnya. Meski berjalan dengan keterbatasan, semangat para siswa dan guru tetap tinggi. Ini menunjukkan dedikasi yang luar biasa,” tuturnya.

Ibrahim menungkapkan sangat mengapresiasi semangat para pendidik dan siswa. Olehnya ia berharap ke depan, ada percepatan bantuan peralatan sekolah darurat serta kejelasan soal relokasi atau rehabilitasi bangunan yang rusak.

“Jika lokasi sekolah saat ini tetap digunakan, dikhawatirkan akan kembali terdampak banjir susulan. Maka opsi relokasi masih dipertimbangkan secara serius bersama semua stakeholder,” jelasnya.

Saat ini, Pemda Parimo tengah memetakan zona rawan bencana di sekitar lokasi sekolah dan hunian warga. Termasuk pembangunan jembatan darurat serta distribusi perlengkapan belajar.

Dia pun menegaskan bahwa proses pendidikan tetap menjadi prioritas meskipun dalam kondisi darurat. Ia juga mengungkapkan, Pemda Parimo terus berkomitmen untuk segera menangani kerusakan fasilitas pendidikan dan infrastruktur lainnya.

“Tentunya koordinasi dengan instansi terkait terus dilakukan, untuk memastikan pemulihan serta rehabilitasi dapat berjalan efektif dan efisien,” pungkasnya.

Laporan : Andi Riskan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *