Warga Jononunu Blokir Jalan, Tolak Pembangunan IPLT di Dekat Pemukiman

oleh -313 Dilihat
oleh
Warga Desa Jononunu membuka sementara blokade jalan yang sebelumnya ditutup sebagai bentuk penolakan terhadap rencana pembangunan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT), Rabu (14/5/2025). Jalan ini merupakan akses utama menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di wilayah setempat. Pembukaan dilakukan untuk memberikan ruang mediasi antara warga dan pemerintah daerah. Foto: Ist.

PARIMO, KONTEKS SULAWESI – Warga Desa Jononunu, Kecamatan Parigi Tengah, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), memblokir akses jalan menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA) pada Selasa malam (13/5/2025). Aksi tersebut merupakan bentuk penolakan terhadap rencana pembangunan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) di wilayah mereka.

Pemblokiran dilakukan untuk menghentikan aktivitas lalu lintas truk pengangkut sampah menuju lokasi TPA. Warga menilai pembangunan IPLT akan menambah beban lingkungan di desa mereka, yang sebelumnya sudah dijadikan lokasi TPA dan pemakaman pasien COVID-19.

“Kami sudah sampaikan aspirasi warga ke dinas terkait. Masyarakat merasa Desa Jononunu selalu jadi tempat pembuangan hal-hal kotor,” ujar Kepala Desa Jononunu, Bashar Badja. (14/5/2025).

Ia menegaskan telah menjalankan peran sebagai mediator antara warga dan pemerintah.

Warga bersedia membuka blokade jika Pemerintah Daerah membatalkan rencana pembangunan IPLT. Lokasi yang direncanakan berada di Dusun 1 Desa Jononunu.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Dan Pertanahan kabupaten Parimo, Nyoman Adi, menjelaskan bahwa pembangunan IPLT bertujuan untuk mengolah limbah lumpur tinja dari septic tank warga secara berkala. Menurutnya, rencana tersebut masih dalam tahap awal dan belum diputuskan titik lokasi pengganti jika penolakan tetap berlanjut.

“Tahapan ini masih panjang. Jika dibatalkan, kita harus melakukan perencanaan ulang dan menentukan lokasi baru. Keputusan akan dibahas dalam pertemuan lanjutan hari Jum’at mendatang,” ungkap Nyoman.

Hingga berita ini diturunkan, jalan menuju TPA telah dibuka blokiran oleh warga dan aparat keamanan, dengan catatan, hari jum’at warga akan melakukan pembokiran kembali hingga menemukan kesepakatan. Pemerintah daerah masih melakukan upaya mediasi untuk meredam ketegangan.

Laporan: Tommy Noho

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *