PARIMO, KONTEKS SULAWESI – Proyek Sentra Industri Kecil dan Industri Menengah (SIKKIM) di Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah, diselimuti tanda tanya. Hingga kini, belum ada laporan jelas soal kelanjutan kerja sama proyek tersebut, padahal kontraknya diduga telah berakhir.
“Kasus SIKIM kemarin saya belum dapat laporan terakhir. Itu kerja sama dengan pihak ketiga, dan mungkin sudah selesai kontraknya. Saya belum tahu prosesnya, apakah akan diperpanjang atau tidak,” ungkap Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Parimo, Mohamad Yasir, saat ditemui usai rapat koordinasi bersama Komisi II DPRD Parimo, Selasa (20/5/2025).
Dalam rapat evaluasi tersebut, Yasir mengakui belum menerima hasil evaluasi terbaru terkait proyek SIKIM. Ia menambahkan, dalam waktu dekat pihaknya akan mengundang seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) penghasil untuk membahas target perubahan pendapatan dan potensi pengembangan Pendapatan Asli Daerah (PAD), termasuk kelanjutan SIKIM.
Ketiadaan laporan dan transparansi mengenai proyek yang melibatkan kerja sama pihak ketiga ini menimbulkan dugaan adanya kelalaian administratif atau potensi penyimpangan. Padahal, proyek seperti SIKIM memiliki dampak besar terhadap ekonomi lokal, khususnya pelaku usaha kecil dan menengah di Parimo.
“Kita akan bahas semua potensi OPD yang bisa dikembangkan, termasuk SIKIM. Tapi ya itu tadi, saya belum tahu detailnya sekarang,” pungkas Yasir.
Laporan: Tommy Noho
