Parigi Moutong Mantapkan Langkah Menuju KLA Ke Tingkat Lebih Tinggi

oleh -36 Dilihat
oleh
Suasana pelaksanaan Verifikasi Lapangan Hybrid (VLH) yang menjadi bagian dari Evaluasi KLA Tahun 2025, digelar pada Rabu (28/5/2025) di ruang rapat Bupati Parigi Moutong. Foto: Diskominfo Parigi Moutong

PARIMO, KONTEKS SULAWESI Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong, tengah memantapkan langkah seriusnya untuk meraih predikat Kabupaten Layak Anak (KLA) tingkat Madya atau Nindya. Ini terlihat dari pelaksanaan Verifikasi Lapangan Hybrid (VLH) yang menjadi bagian dari Evaluasi KLA Tahun 2025, digelar pada Rabu (28/5/2025) di ruang rapat Bupati setempat.

Kegiatan VLH ini merupakan tahapan penting dalam proses evaluasi tahunan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) Republik Indonesia. Tujuannya tak lain untuk mengukur sejauh mana upaya daerah dalam menjamin pemenuhan hak dan perlindungan anak.

Uniknya, VLH dilaksanakan secara hybrid, mengombinasikan pemaparan langsung dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait dengan pemantauan virtual oleh tim verifikator dari Kemen PPPA.

Penjabat (Pj) Bupati Parigi Moutong, Richard Arnaldo, secara daring menegaskan komitmen Pemerintah Daerah (Pemda) dalam menciptakan lingkungan yang aman, inklusif, dan ramah anak.

“Anak-anak adalah investasi masa depan bangsa. Menjadi tanggung jawab kita bersama untuk memastikan hak-hak mereka terpenuhi melalui kebijakan dan program yang terintegrasi,” tegasnya.

Ia juga menyampaikan bahwa sejak tahun 2019 hingga 2023, Parigi Moutong telah menyandang predikat KLA tingkat Pratama. Ia berharap pada penilaian tahun ini, status daerah ini bisa meningkat ke tingkat Madya, bahkan Nindya.

“Masukan dari tim verifikator akan menjadi acuan penting untuk evaluasi dan perbaikan berkelanjutan di seluruh klaster penilaian,” ujarnya.

Mengamini pernyataan Bupati, Sekretaris Daerah, Zulfinasran, selaku Ketua Gugus Tugas KLA, turut menekankan bahwa anak merupakan aset strategis yang haknya harus dijamin secara menyeluruh oleh seluruh elemen masyarakat dan pemerintah.

Ia turut menekankan bahwa anak adalah generasi penerus bangsa, untuk itu pemberian ruang tumbuh yang layak bagi mereka merupakan tanggung jawab bersama.

“Melalui kegiatan VLH ini, kami berharap agar semangat kolaborasi antar pemangku kepentingan dapat terus diperkuat, dan semoga pelaksanaan KLA ini dapat berjalan lebih optimal, guna mencapai peningkatan status yang lebih tinggi di tahun 2025,” pungkasnya.*/Andi Riskan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *