PARIMO, KONTEKS SULAWESI – Sambutan warga desa Sausu Tambu Kecamatan Sausu, Kabupaten Parigi Moutong Sulawesi Tengah terhadap Pasangan Calon (Paslon) BERSINAR, Nizar-Ardi bagaikan anak kembali dari perantauan, pasalnya kedatangan keduanya disambut dengan rasa haru dan bangga.
Sejak mendengarkan pemaparan niat baik Bersinar untuk maju pada Pilkada 2024-2029, masyarakat Desa Sausu Tambu merasa telah diwakili harapannya oleh Paslon tersebut.
Dalam sambutannya Nizar Rahmatu menuturkan, ditahun pertama ia menjabat jika terpilih akan memenuhi program yakni memperbaiki jalan sebagai jalur sumber perekonomian dan wisata di Desa Sausu Tambu.
“Bagaimana petani mendistribusikan hasil pertanian sementara jalan saja masih banyak rusaknya, begitupun wisata, jika jalan bagus tidak berlubang wisatawan lokal pasti akan berkunjung, sementara Desa Sausu Tambu memiliki potensi wisata, pertanian dan nelayan yang bisa diunggulkan oleh daerah,” ungkap Nizar Rahmatu dihadapan warga Desa Sausu Tambu, Sabtu 21 September 2024.
Kata Nizar, ia akan mengakomodir nelayan lewat program Dinas terkait soal kesejahteraan nelayan, termasuk jual beli hasil tangkapan. Nelayan tidak perlu lagi menjual kepada tengkulak, nantinya persoalan jual beli adalah kewenangan Perusda dibawah pengawasan kepala daerah dalam hal ini Bupati.
“Soal nelayan kan ada Perusda, lewat perusda masyarakat tinggal membawa ikannya kelokasi yang ditentukan sebagai pengelola,” kata Nizar.
Sambung Nizar, Soal kesehatan juga harus menjadi prioritas, karena masih banyak Masyarakat atau keluarga kita yang hidup dibawah garis kemiskinan dan belum mendapat layanan Kesehatan.
“Kesehatan rakyat itu penting, tidak ada istilah bayar Ambulans, jika perlu masyarakat kita biayai selama tiga hari menginap. Rumah Sakit Umum Daerah Parigi Moutong akan kita benahi agar menjadi Rumah Sakit rujukan yang setara dengan Rumah Sakit swasta,” tegas Nizar.
Ia menambahkan, masalah sekolah juga harus menjadi prioritas, tidak ada lagi terdeteksi anak-anak putus sekolah atau yang tidak bersokeloh. Apalagi Wakil Bupati kita mantan kepala sekolah SMP 3 selama tiga tahun di sausu tambu ini.
Sementara itu Ardi Kadir mengungkapkan kisahnya menjadi kepala sekolah SMP 3 di Sausu Tambu, betapa susahnya melewati jalan berlubang saat menuju sekolah yang dipimpinnya, apalagi dimusim penghujan.
Pada Januari 2000 hingga 2003 ia sebagai kepala sekolah, banyak masyarakat Sausu Tambu yang turut membantu membebaskan lahan sekolah, hal itu masyarakat menjadikannya sebagai bagian dari keluarga.
“Tiga tahun saya menjabat sebagai kepala sekolah, sangat terasa menjadi bagian keluarga masyarakat Desa Sausu Tambu, banyak kenangan dan uluran tangan pada saat membangun sekolah, dan itu sangat sulit untuk dilupakan,” tandasnya.
Laporan: Tommy Noho
