Pentingnya Sinergi Lintas Sektor Dalam Penerapan SPM

oleh -103 Dilihat
oleh
Pentingnya Sinergi Lintas Sektor Dalam Penerapan SPM
Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Parigi Moutong, Sunarti saat memberikan sambutan pada Bimtek Sinergitas dan Konsolidasi Penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) melalui aplikasi e-SPM, di Aula lantai dua Gedung Disdikbud pada Rabu (18/6/2025). Foto: IST

PARIMO, KONTEKS SULAWESIUpaya peningkatan kualitas pelayanan dasar di Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, terus digencarkan. Salah satunya melalui kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Standar Pelayanan Minimal (SPM) berbasis aplikasi e-SPM, yang digelar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Parigi Moutong di Aula Disdikbud setempat, pada Rabu (18/6/2025).

Sebanyak 91 peserta dari sembilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) mengikuti kegiatan ini. Bimtek tersebut bertujuan memperkuat sinergitas dan konsolidasi lintas sektor, guna memastikan penerapan SPM berjalan optimal sesuai amanat Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014.

Baca Juga:  Kasus HIV/AIDS di Sulteng Capai 85 Persen Pada 2024

“Pemerintah daerah memiliki tanggung jawab untuk memenuhi layanan dasar masyarakat. Itu sebabnya, penerapan SPM bukan hanya tugas satu instansi, tapi membutuhkan kolaborasi semua sektor,” ujar Plt Kepala Disdikbud Kabupaten Parigi Moutong, Sunarti.

Ia menjelaskan bahwa SPM merupakan indikator wajib yang harus dipenuhi dalam penyelenggaraan layanan publik. Agar implementasinya tepat sasaran, perencanaan hingga evaluasi program perlu dirancang bersama oleh berbagai perangkat daerah yang terlibat langsung dalam urusan pelayanan dasar.

“Tanpa koordinasi yang baik, dokumen perencanaan berbasis SPM hanya akan menjadi formalitas. Kita ingin ini berdampak nyata,” jelasnya.

Baca Juga:  Pelatihan Operator Command Center Sulteng, SDM Digital Diperkuat

Ia pun menuturkan bahwa Bimtek ini juga membekali peserta dengan pemahaman teknis penggunaan aplikasi e-SPM, sekaligus membangun pola pikir kolaboratif antar OPD dalam mendukung target layanan minimal di sektor pendidikan, kesehatan, sosial, dan infrastruktur.

Sunarti menyebut, kesembilan OPD yang ikut serta dalam kegiatan ini meliputi Bappelitbangda, BPKAD, Bagian Pemerintahan dan Umum, Disdikbud, Dinas Kesehatan, DPUPRP, BPBD, Satpol PP dan Damkar, Dinas Sosial, serta Dinas Perumahan Kawasan dan Permukiman.

“Kegiatan ini akan berlangsung selama tiga hari, dari 18 hingga 20 Juni 2025. Harapannya, seluruh peserta dapat menerapkan hasil bimtek secara konkret dalam tugas masing-masing,” pungkasnya.

Baca Juga:  Buaya Terkam Warga di Morowali Utara, Jasadnya Belum Ditemukan

Laporan : Andi Riskan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *