PALU, KONTEKS SULAWESI – Haru, bangga, dan tepuk tangan meriah menutup perhelatan Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) Sulawesi Tengah XXIII/2025. Kabupaten Parigi Moutong berhasil mencatat sejarah manis dengan melesat ke peringkat kedua klasemen akhir, meraih 16 medali (5 emas, 6 perak, 5 perunggu), hanya berada satu tingkat di bawah juara bertahan Kota Palu.
Pencapaian ini ditutup dengan tambahan dua medali pada hari terakhir dari cabang panahan, masing-masing diraih oleh Andi Syafa (perak) dan Mu’adz (perunggu). Prestasi tersebut sekaligus menegaskan lompatan besar Parigi Moutong dibandingkan POPDA 2024 lalu, di mana mereka hanya menempati posisi keenam.
“Prestasi ini tidak terlepas dari perhatian serius pemerintah daerah, mulai dari dukungan anggaran, arahan pimpinan, hingga pembinaan cabang olahraga secara berkelanjutan,” ujar Ketua Kontingen Parigi Moutong, Eny Susilowati.
Eny juga menyampaikan apresiasi mendalam kepada seluruh pihak yang terlibat dalam keberhasilan ini.
“Atas nama kontingen, kami menyampaikan terima kasih tak terhingga kepada Bupati Parigi Moutong H. Erwin Burase, S.Kom, Wakil Bupati H. Abdul Sahid, S.Pd, Sekretaris Daerah Zulfinasran, Kepala Disporapar Abdul Azis Tombolotutu, Ketua KONI Faisan Badja, para ketua cabor, para pelatih, serta orang tua atlet yang bahkan rela hadir langsung di lapangan memberikan dukungan kepada putra-putri tercintanya,” ungkapnya.
Meski belum mampu merebut posisi puncak, kontingen Parigi Moutong tetap menyimpan optimisme tinggi untuk masa depan.
“Insya Allah, kami akan berusaha keras agar tahun depan bisa merebut peringkat pertama. Untuk saat ini, mari kita fokus mempersiapkan atlet-atlet hebat Parigi Moutong yang akan mewakili Sulawesi Tengah pada ajang Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS) November mendatang,” tambah Eny.
Dengan capaian ini, Parigi Moutong tidak hanya mempersembahkan medali, tetapi juga menunjukkan komitmen kuat dalam membangun generasi muda yang unggul di bidang olahraga. Air mata haru, pelukan hangat antar-atlet, hingga sorak-sorai suporter menjadi saksi perjuangan mereka.
“Perjalanan ini bukan sekadar soal medali, melainkan tentang kebanggaan, persaudaraan, dan mimpi besar Parigi Moutong untuk terus berdiri sejajar di panggung olahraga nasional,” pungkas Eny.
Sementara itu, Kebahagiaan juga dirasakan langsung para atlet.
“Saya sangat bersyukur bisa menyumbangkan medali perak untuk Parigi Moutong. Ini bukan hanya untuk diri saya, tapi untuk semua teman, pelatih, dan keluarga yang selalu mendukung,” tutur Andi Syafa.
Sedangkan, rekannya Mu’adz yang menyumbangkan perunggu cabang panahan mengungkapkan, “Rasanya luar biasa. Meski hanya perunggu, tapi saya bangga bisa berjuang dan memberi yang terbaik untuk daerah tercinta.” ucapnya.
Sumber: Prokopim Setda Parigi Moutong