Sembako Murah Diserbu Warga, Pemkab Parigi Moutong Pastikan GPM Tekan Inflasi

oleh -157 Dilihat
oleh
Warga Parigi Moutong antre membeli bahan pokok dengan harga murah dalam kegiatan Gerakan Pangan Murah (GPM) yang digelar Pemkab Parigi Moutong di halaman Dinas Ketahanan Pangan, Sabtu (30/8/2025). Foto: Sebe

PARIMO, KONTEKS SULAWESI – Di tengah tingginya harga bahan pokok yang kian menekan daya beli masyarakat, Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong (parimo), Sulawesi Tengah, menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) pada Sabtu (30/8/2025). Program ini diharapkan menjadi solusi konkret untuk menurunkan harga pangan sekaligus meringankan beban masyarakat.

“Kabupaten Parigi Moutong, kami laksanakan GPM di dua titik, yakni di halaman Dinas Ketahanan Pangan, dan di jalur dua Desa Petapa,” kata Plt. Kepala Dinas Ketahanan Pangan Parigi Moutong, Sofiana, di Parigi, Sabtu.

Ia menjelaskan, GPM ini digelar serentak di seluruh Indonesia sebagai instruksi langsung Kementerian Dalam Negeri dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia.

Baca Juga:  22 Mahasiswa Parimo Diberangkatkan ke Poltekesos Bandung

“Inflasi pangan menjadi masalah yang sangat mempengaruhi daya beli masyarakat. Melalui Gerakan Pangan Murah, kami berusaha untuk menstabilkan harga dan memastikan kebutuhan pokok dapat terjangkau oleh semua kalangan,” ujar Sofiana.

Kegiatan yang dimulai sejak pukul 10.00 WITA itu mendapat sambutan antusias dari masyarakat. Pemerintah menyediakan berbagai kebutuhan pokok dengan harga jauh lebih murah dari harga pasar.

Adapun komoditas yang dipasarkan antara lain: beras medium sebanyak 3 ton dijual Rp60.000 per 5 kilogram, minyak goreng 600 liter turun harga dari Rp19.000 menjadi Rp15.000 per liter, gula pasir 500 kilogram dijual Rp14.000 per kilogram dari harga pasar Rp18.000, bawang merah 300 kilogram turun menjadi Rp55.000 per kilogram dari Rp60.000, serta telur ayam ras 150 rak dijual Rp50.000 per rak dari Rp55.000.

Baca Juga:  Pernyataan DKP Parigi Moutong Soal Alih Fungsi TPI Jadi Sekolah PAUD

Menurut Sofiana, GPM tidak hanya sekadar langkah pengendalian inflasi, tetapi juga strategi untuk menjamin distribusi pangan yang merata bagi masyarakat dari berbagai lapisan.

“Kami ingin masyarakat Parigi Moutong, terutama yang berpenghasilan rendah, tetap bisa memenuhi kebutuhan pangan dengan harga yang wajar,” jelasnya.

Ia berharap kegiatan ini mampu memperkuat ketahanan pangan daerah dan menggerakkan ekonomi lokal.

“Melalui Gerakan Pangan Murah, pemerintah berkomitmen memastikan masyarakat tidak sendirian menghadapi tekanan harga pangan. Ini bentuk nyata kepedulian pemerintah terhadap rakyat,” pungkasnya.

Laporan: Tommy Noho

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *