Aiptu Andi Yusnar Kurangi Ketergantungan Anak dari Bermain Gadget

oleh -379 Dilihat
oleh
Aiptu Andi Yusnar Kurangi Ketergantungan Anak dari Bermain Gadget
Personel Satlantas Polresta Palu, Aiptu Andi Yusnar saat memberikan pendidikan Al-Qur’an terhadap anak-anak dilingkungan tempat tinggalnya, guna mengurangi ketergantungan bermain gadget di era perkembangan teknologi. Foto: Dok. Humas Polda Sulteng

PALU, KONTEKS SULAWESI Untuk mengurangi ketergantungan anak-anak dengan bermain gadget yang menyuguhkan berbagai games di era perkembangan teknologi, Ajun Inspektur Polisi Satu (Aiptu) Andi Yusnar personel Satlantas Polresta Palu, Polda Sulawesi Tengah terinspirasi untuk membuka Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA).

Aiptu Andi Yusnar mendirikan dan mengelola sendiri TKA/TPA yang diberi nama Al Ikhlas ‘Tribrata’ sejak 10 Mei 2020. Berkat keseriusannya dalam memberikan pendidikan Al-Qur’an terhadap anak-anak dilingkungan tempat tinggalnya di Jalan Asam III Lorong Tribrata Kelurahan Kabonena, Kecamatan Ulujadi, Kota Palu, akhirnya mendapatkan Surat Keputusan dari Kementrian Agama Kota Palu pada 13 Desember 2022.

Santriwan dan santriwatinya kini berjumlah 67 orang. Dengan keikhlasan mengajar baca tulis Al-Quran dibantu istri dan anak-anaknya, Aiptu Andi Yusnar berhasil mengantarkan 11 santriwan santriwati TKA/TPA Al Ikhlas Tribrata khatam Al-Qur’an.

“Alhamdullilah baru saja 11 santriwan dan santriwati TKA/TPA Al Ikhlas Tribrata telah diwisuda dan khatam Qur’an,” ungkap Aiptu Andi Yusnar kepada media di Palu, Sabtu (15/6/2024).

Aiptu Andi mengatakan, dalam pelaksanaan wisuda dan khatam Qur’an yang diselenggarakan di Masjid Nurul Jumadil Kelurahan Kabonena, Palu pada Jumat (7/6), menghadirkan Kementrian Agama Nikma Alkaf dan juga Ketua Umum PD BKPRMI Dawud Asroh.

“Acara wisuda dan khatam Qur’an 11 santri itu, merupakan hajatan perdana yang digelar oleh TKA/TPA Al Ikhlas Tribrata,” sebut suami dari Maryam Al Hasni ini.

Para santri TKA/TPA yang diasuh oleh Aiptu Andi Yusnar, mereka rata-rata adalah anak dan remaja korban gempa dan tsunami di Balaroa dan Kampung Lere yang menempati hunian sementara (huntara) didekat rumahnya.

“Santri TKA/TPA rata-rata adalah anak dari korban gempa dan tsunami 2018 yang menempati huntara di Balaroa dan Kampung Lere. Kami pun tidak pernah memungut biaya dari orang tua santri, semua kami gratiskan,” ucapnya.

Aiptu Andi mengatakan, untuk pelaksanaan waktu mengaji rutin dilaksanakan setiap hari Senin sampai Jumat, dimulai dari pukul 16.00-18.00 WITA, selanjutnya melaksanakan salat Maghrib dan Isya secara berjamaah. Sedangkan untuk hari Sabtu, para santri diberikan latihan Rabbana.

Andi pun menerangkan, selain memberikan baca Iqro dan Al-Qur’an, TKA/TPA Al Ikhlas Tribrata juga memiliki program lain seperti menghafal 25 doa hari-hari, tata cara wudhu yang sempurna, bacaan shalat dan zikir, serta adab-adab. Selain itu setiap malam Jumat, santri dan orang tuanya wajib ikut majelis zikir yang diadakan TKA/TPA Al Ikhlas Tribrata.

“Alhamdullilah Rabbana oleh santri kami sering mengisi kegiatan keagamaan di masyarakat, seperti tahlilan, maulid, khataman, yassinan dan lain-lain,” kata Andi.

Salah seorang orang tua santri menuturkan, sangat berterima kasih kepada Aiptu Andi Yusnar dan istri yang selama ini begitu sabar mendidik anak-anaknya, terlebih apa yang dilakukan dengan penuh ikhlas dan tanpa dipungut biaya sepeserpun.

“Sebelumnya anak saya belum sepenuhnya mengenal huruf hijaiyah dan tanda baca (harakat) dalam Al-Qur’an. Setelah diajarkan, kini mereka tahu artinya kehidupan dan ilmu yang diberikan. Saya berharap seluruh anak-anak yang ada di TKA/TPA Al Ikhlas Tribrata dapat menjadi teladan dikemudian hari,” tuturnya.

Laporan : Tommy Noho

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *