PARIMO, KONTEKS SULAWESI – Kepala Desa Sibalago, Kecamatan Toribulu, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Rusnani menyatakan bahwa pasokan air bersih menjadi kebutuhan utama yang sangat dibutuhkan warga terdampak bencana banjir bandang di lokasi pengungsian.
Rusnani mengatakan tidak adanya pasokan air bersih ini, diakibatkan seluruh sarana dan prasarana air bersih di empat dusun di Desa Sibalago rusak total pasca diterjang banjir bandang beberapa waktu lalu.
“Semua fasilitas di lokasi pengungsian telah diberikan mulai dari makanan, dapur umum, dan baju layak pakai. Namun saat ini air bersih menjadi hal yang utama dan paling dibutuhkan oleh para pengungsi,” ucap Rusnani kepada media ini di Kantor Desa Sibalago, Rabu (26/6/2024).
Ia juga mengungkapkan jika stok air bersih menipis, masyarakat hanya mengambil air yang mengalir di drainase, baik untuk memasak, mencuci, dan membersihkan badan.
Sampai saat ini sudah ada beberapa lembaga/organisasi pemerintah serta masyarakat datang memberikan bantuan berupa air bersih dan logistik termasuk dari Kementerian Sosial, Kementerian Lingkungan Hidup, Baznas, serta Pemerintah Desa di wilayah Kabupaten Parigi Moutong dan lainnya.
Ia pun menyebut, untuk titik pengungsian korban terdampak banjir bandang Desa Sibalago terdapat di kantor desa dan sebagiannya dirumah keluarga yang ada di desa tetangga.
“Selain jadi titik pengungsian, kantor desa juga menjadi titik pendistribusian logistik dan posko kesehatan Baznas termasuk Puskesmas Sienjo,” kata Rusnani.
Di sisi lain Rusnani menjelaskan, bahwa saat ini tidak hanya air bersih, pakaian layak pakai maupun logistik yang menjadi kebutuhan utama masyarakatnya, akan tetapi bantuan berupa perlengkapan memasak dan sekolah serta kebutuhan bayi.
“Selaku pemerintah desa, kami berterima kasih setinggi-tingginya atas bantuan yang telah diberikan,” ujarnya.
Ketika ditanya soal upaya penanganan bagi warga yang kehilangan tempat tinggal ataupun masuk kategori rusak berat, Rusnani mengatakan telah berkoordinasi dengan BPBD Provinsi Sulawesi Tengah, untuk sebelumnya menyiapkan lahan pembangunan hunian sementara.
Laporan : Abdul Farid