PARIMO, KONTEKS SULAWESI – Sebanyak 51 orang pengungsi korban banjir bandang di Desa Sibalago, Kecamatan Toribulu, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, dilanda penyakit flu dan batuk.
Ni Ketut Astini selaku penanggung jawab Posko Kesehatan Puskesmas Sienjo mengatakan, penyakit flu dan batuk itu melanda pengungsi terhitung sejak hari kedua dan ketiga pasca banjir bandang.
“Sampai saat ini yang datang berobat didominasi penyakit ringan diantaranya flu, batuk, dan pusing. Kami juga telah memberikan penanganan untuk korban yang mengalami luka lecet,” ungkap Ni Ketut kepada media ini, Selasa (25/6/2024).
Ia juga menyebut hingga saat ini ketersediaan obat-obatan yang ada di Posko Kesehatan Puskesmas Sienjo masih cukup memadai. Sebab dalam penanganan kesehatan bagi para pengungsi selama dua hari pasca banjir, pihaknya dibantu Baznas.
“Kami sangat terbantu dengan adanya Posko Kesehatan Baznas selama dua hari pasca banjir ini,” ucapnya.

- Tampak kondisi Desa Sibalago dihari ketiga pasca dilanda banjir bandang pada Ahad, 23 Juni 2024 lalu. Selain cuaca dan kondisi lokasi berdebu, kesehatan warga juga berpengaruh terhadap pasokan air bersih. Foto: Tommy Noho/KONTEKSSULAWESI
Ni Ketut yang juga warga Dusun II Desa Sibalago itu merincikan, dari data jumlah jiwa terdampak di empat dusun yang ada, terdapat ibu hamil sebanyak 12 orang, bayi 31 orang, balita 81 orang, dan lansia 120 orang.
Dari data tersebut, kata Ni Ketut, baru sebanyak 3 orang bayi yang mendapatkan pengobatan di Posko Kesehatan Puskesmas Sienjo, sedangkan 28 lainnya dilaporkan dalam kondisi sehat.
“Untuk penanganan bagi balita, kami hanya memberikan vitamin guna mencegah penyakit,” kata ia.
Lebih lanjut, Ni Ketut mengungkapkan, sampai saat ini kondisi ibu hamil dan lansia masih dalam keadaan baik begitupun pengungsi lainnya. Sebagaimana hal itu sesuai hasil laporan dari petugas yang aktif mendatangi warga di titik pengungsi.
“Di posko kesehatan kami terdiri dari lima petugas termasuk kepala puskesmas. Dimana tiga diantaranya rutin setiap harinya melakukan penanganan dan pengecekan kesehatan, baik di titik pengungsi maupun bagi warga di Dusun Tompo yang tidak mau mengungsi,” pungkasnya.
Laporan : Abdul Farid