Langkah Cepat Parimo Dorong Hilirisasi Komoditas, Wamen Investasi Beri Lampu Hijau

oleh -264 Dilihat
oleh
Bupati Parigi Moutong Erwin Burase (kanan) saat berdiskusi dengan Wakil Menteri Investasi/Kepala BKPM Ir. Todotua Pasaribu (kiri) di Kantor Kementerian Investasi/BKPM, Jakarta, Kamis (10/10). Pertemuan ini membahas pengembangan hilirisasi komoditas unggulan Parimo dan rencana pembangunan kawasan industri ekspor. Foto: Prokopim Setda Parigi Moutong
Bupati Parigi Moutong Erwin Burase (kanan) saat berdiskusi dengan Wakil Menteri Investasi/Kepala BKPM Ir. Todotua Pasaribu (kiri) di Kantor Kementerian Investasi/BKPM, Jakarta, Kamis (10/10). Pertemuan ini membahas pengembangan hilirisasi komoditas unggulan Parimo dan rencana pembangunan kawasan industri ekspor. Foto: Prokopim Setda Parigi Moutong

JAKARTA, KONTEKS SULAWESI Dalam semangat memperkuat agenda nasional hilirisasi komoditas, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah, menegaskan komitmennya untuk melangkah lebih jauh. Awal pekan ini, Bupati Parigi Moutong Erwin Burase melakukan audiensi dengan Wakil Menteri Investasi/Kepala BKPM Ir. Todotua Pasaribu, ST. di kantor Kementerian Investasi/BKPM, Jakarta, Kamis (09/10/2025).

Pertemuan tersebut menjadi langkah konkret sinergi antara pemerintah pusat dan daerah untuk mendorong industrialisasi berbasis potensi lokal.

“Parigi Moutong tidak ingin hanya menjadi penghasil bahan mentah. Kita ingin nilai tambah tinggal di daerah, petani kita sejahtera, dan industri lokal tumbuh,” ujar Erwin Burase.

Dalam audiensi itu, Erwin memaparkan secara komprehensif rencana strategis pengembangan hilirisasi komoditas unggulan daerah seperti cokelat, kelapa, dan durian. Ketiga komoditas tersebut selama ini menjadi tumpuan ekonomi masyarakat, namun masih dipasarkan dalam bentuk mentah tanpa nilai tambah signifikan.

Baca Juga:  KPU Parigi Moutong Menggelar Rapat Pleno Terbuka Pencabutan Nomor Urut Paslon

Bupati juga menguraikan rencana pembangunan Kawasan Industri Terintegrasi Parimo yang diarahkan menjadi pusat pengolahan dan ekspor produk-produk unggulan daerah ke pasar global, terutama kawasan Asia Tenggara dan Timur Tengah.

“Kami hadir langsung untuk meminta dukungan pemerintah pusat, terutama dari Kementerian Investasi, agar hilirisasi bisa berjalan cepat dan berkelanjutan,” tambahnya.

Lebih jauh, Bupati Erwin mengungkapkan Parigi Moutong tengah menyiapkan Kawasan Industri Hijau berbasis pertanian dan peternakan. Kawasan ini akan mengintegrasikan seluruh rantai pasok, mulai dari produksi, pengolahan, pengemasan, hingga distribusi. Selain komoditas unggulan seperti cokelat dan durian, pemerintah daerah juga mengembangkan program peternakan sapi perah untuk mendukung ketersediaan produk susu segar di kawasan industri tersebut.

Baca Juga:  Polda Sulteng Tegaskan Komitmen Tertibkan Aktivitas PETI

Kawasan strategis ini akan didukung dengan akses jalan nasional, pelabuhan, bandara regional, serta ketersediaan pasokan listrik dan air bersih yang memadai. Pemerintah daerah berharap dukungan dari Kementerian Investasi tidak hanya dalam hal regulasi dan perizinan, tetapi juga untuk menarik minat investor nasional maupun asing membangun industri hilir di Parimo.

Audiensi ini menjadi tonggak penting dalam memperkuat posisi Parigi Moutong sebagai model kawasan industri hijau dari timur Indonesia yang berorientasi ekspor. Dengan potensi besar di sektor agribisnis, energi, dan peternakan, Parimo diharapkan mampu menjadi simpul baru pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Tengah.

Baca Juga:  Semarak Lomba Gerak Jalan di Parigi Moutong

“Kami ingin Parigi Moutong menjadi contoh daerah yang mandiri dan produktif, bukan hanya penghasil bahan mentah, tapi juga pelaku ekspor komoditas unggulan dari timur Indonesia,” pungkas Erwin.

Menanggapi hal itu, Wamen Investasi Todotua Pasaribu menyatakan dukungan penuh terhadap inisiatif pemerintah daerah. Ia menilai langkah Parimo sejalan dengan arah pembangunan nasional yang menekankan kemandirian ekonomi dan pemerataan industri ke luar Pulau Jawa.

Menurutnya, hilirisasi bukan semata membangun pabrik besar, tetapi juga membuka lapangan kerja baru dan meningkatkan daya saing produk lokal di pasar dunia.

“Ini contoh nyata daerah yang memahami arah pembangunan nasional. Hilirisasi harus dimulai dari daerah dengan potensi kuat seperti Parigi Moutong,” tegas Todotua.

Sumber: Prokopim Setda Parigi Moutong

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *