JAKARTA, KONTEKS SULAWESI – Timnas Indonesia selangkah lagi masuk teras Piala Dunia 2026. Itu akan terwujud jika berhasil menumpas Filipina pada laga terakhir Grup F Kualifikasi Piala Dunia 2026, Selasa (11/6/2024) malam.
Saat ini tim Merah Putih berada di fase kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026. Untuk sementara tim asuhan Shin Tae Yong ini berada di peringkat kedua Grup F dengan tujuh poin dari lima laga.
Adapun Vietnam berada di peringkat ketiga Grup F dengan enam poin. The Golden Dragons harus menang atas Irak dan berharap Indonesia kalah dari Filipina agar bisa lolos ke fase ketiga.
Jika menang atas Filipina, Indonesia akan mengumpulkan 10 poin. Artinya pula, bila di saat yang sama Vietnam menang atas Irak, Indonesia tetap lolos dengan status runner up Grup F.
Kalau lolos, ini jadi pencapaian baru. Sebelum ini Timnas Indonesia belum pernah sedekat ini dengan Piala Dunia. Namun, lolos fase grup begini bukan pencapaian perdana.
Pada 1986, dalam ajang yang biasa ditulis media massa Indonesia sebagai Pra Piala Dunia (PPD), skuad Garuda asuhan Sinyo Aliandoe sempat lolos dari persaingan babak grup.
Ketika itu tidak ada fase playoff (yang di era saat ini disebut sebagai fase pertama kualifikasi). Indonesia langsung tampil di babak grup bersama 26 wakil Asia lainnya.
Dalam persaingan fase pertama PPD 1986 pada 15 Maret hingga 12 April 1985 ini, Indonesia tergabung di Grup 3B (zona Asia Timur) bersama Thailand, India, dan Bangladesh.
Indonesia lantas menjuarai Grup 3B, berkat empat kemenangan, sekali imbang dan sekali kalah. Sayang di fase kedua, Indonesia kalah agregat 1-6 (0-2 dan 1-4) dari Korea Selatan.
Itulah pencapaian terbaik Indonesia di PPD atau Kualifikasi Piala Dunia. Kini, pencapaian itu bisa disamai Asnawi Mangkualam dan kawan-kawan jika berhasil menumpas Filipina.
Asa lolos ke fase ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 sekaligus dapat tiket langsung ke Piala Asia 2027, ada di depan mata, tetapi sama sekali tidak mudah untuk diraih.
Waspada Kejutan 9 Pemain Keturunan
Kekalahan 0-2 Timnas Indonesia dari Irak membuat Asnawi Mangkualam dan kawan-kawan dalam tekanan besar harus menang atas Filipina. Ini harga mati yang tak boleh ditawar.
Sejarah mencatat, Indonesia dan Filipina sudah bentrok 29 kali. Hasilnya 22 kali menang, 5 kali imbang, dan 2 kali kalah. Kabar baiknya, dua kekalahan itu tak tercipta di Indonesia.
Situasi ini membuat Indonesia percaya diri bisa menang atas Filipina. Namun rasa ini, yang biasa disebut dengan istilah kepedean atau over confidence, bisa menjadi bumerang.
Jika tekanan harus menang dan kepercayaan diri berlebihan ini menguasai isi kepala para pemain, bukan tak mungkin performa di atas lapangan menjadi berantakan.
Ditambah lagi wajah Filipina tak sama dengan laga sebelumnya. Saat ini, dari 23 pemain yang didaftarkan, ada sembilan pemain baru, yang mereka itu keturunan Filipina-Eropa.
Dari sembilan pemain tersebut, enam di antaranya tampil saat melawan Vietnam. Mereka ini terbukti membuat permainan The Azkals lebih jantan dan membuat Vietnam kelabakan di kandang.
Wajah-wajah baru ini membuat lini serang Filipina lebih agresif. Buktinya, dua gol berhasil mereka sarangkan ke gawang Vietnam, meski akhirnya tetap kalah dengan skor 2-3.
Ini ancaman serius bagi Indonesia. Bukan tidak mungkin permainan tim asuhan Tom Saintfiet ini makin matang saat tandang di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Selasa (11/6) nanti.
Kabar gembiranya, Jay Idzes yang absen melawan Irak, kemungkinan akan main. Pemain yang baru membawa Venezia FC promosi ke Serie A ini masuk skuad, tapi sengaja dicadangkan.
Begitu pula dengan pemain naturalisasi baru, Calvin Verdonk. Pemain berposisi bek sayap kiri yang juga bisa jadi winger dan gelandang ini dipastikan sudah bisa tampil melawan Filipina.
Dengan hadirnya dua pemain ini, absennya Jordi Amat karena sanksi kartu merah, sepertinya tidak mengkhawatirkan. Kini tinggal bagaimana mentalitas pemain dikatrol untuk mengamankan tiket fase ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Sumber Artikel : CNNIndonesia.com