PARIMO, KONTEKS SULAWESI – Pemandangan buruk mobil truk pengantri bahan bakar minyak (BBM) jenis solar yang sering terlihat di jalan Ir Sutami, Kelurahan Kampal, Kecamatan Parigi, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, telah ditertibkan oleh pihak stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).
Pasalnya jalan dengan lebar empat meter tersebut menjadi pusat antrian mobil truk dengan kapasitas hingga 20 ton, sehingga mobil yang berlawanan arah sangat sulit untuk berpapasan pada jalan tersebut.
Selain mengganggu pengendara lainnya, nampak kerusakan pada bahu jalan dan membentuk kubangan.
Rifai Mohamad selaku pengawas lapangan SPBU Parigi mengatakan, sebenarnya tidak ada kelangkaan BBM jenis solar, namun adanya kendaraan jarak jauh sehingga antrian tidak terelakan.
“Antrian ini tidak terjadi kalau mobil dari Morowali tidak mengantri dua kali, karena mereka juga tidak mau berspekulasi karena takut tidak mendapat Solar di SPBU wilayah lain, termasuk Kabupaten Poso,” ungkapnya kepada media ini di ruang kerjanya, Kamis (27/6/2024).
Kata dia, solar yang masuk dalam sehari sebanyak 16 ribu liter, sementara dalam satu kendaraan tersebut hanya bisa mengisi BBM senilai Rp650 ribu per satu kali pengisian.
“Dalam sehari, SPBU hanya melayani sekitar 60 kendaraan, adanya antrian dua kali kepadatan pengantrian sulit teratasi, walaupun kami telah meminta bantuan dari pihak kepolisian dan TNI untuk mengatasinya,” ujarnya.
Selain 60 kendaraan, pihaknya juga melayani pengisan BBM solar milik nelayan dan petani. Sehingga dari 16 ribu liter per harinya habis terbagi.
“Kami sudah menindak tegas adanya antrian, dan jalur yang menjadi keluahan masyarakat sudah bersih dari antrian,” pungkasnya.
Laporan : Tommy Noho