Zufinasran: Kesehatan Ibu dan Anak Harus Jadi Prioritas Utama

oleh -77 Dilihat
oleh
Zufinasran: Kesehatan Ibu dan Anak Harus Jadi Prioritas Utama
Sekda Kabupaten Parigi Moutong, Zufinasran Tiangso (tengah) saat menghadiri rapat pembentukan kelompok dan evaluasi jejaring skrining Antenatal Care (ANC), bayi, balita serta rujukan maternal dan parinatal yang digelar Dinas Kesehatan Kabupaten Parigi Moutong, di Lantai II Kantor Bupati setempat, Selasa (26/11/2024). Foto: Istimewa

PARIMO, KONTEKS SULAWESI Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Zulfinasran Tiangso menegaskan kepada instansi terkait agar memprioritaskan kesehatan ibu dan anak guna mewujudkan pembangunan kesehatan berkelanjutan di wilayah itu.

Hal tersebut disampaikan Sekda Zufinasran pada rapat pembentukan kelompok dan evaluasi jejaring skrining Antenatal Care (ANC), bayi, balita serta rujukan maternal dan parinatal yang digelar Dinas Kesehatan Kabupaten Parigi Moutong, di Lantai II Kantor Bupati setempat, Selasa (26/11/2024).

“Kesehatan ibu dan anak adalah salah satu prioritas utama dalam pembangunan kesehatan berkelanjutan,” tegasnya.

Dia menjelaskan, untuk mendukung terwujudnya pembangunan kesehatan berkelanjutan di Kabupaten Parigi Moutong, salah satu cara yang harus dilakukan yaitu melalui skrining kesehatan.

Menurutnya, upaya ini sangat penting dilakukan agar berbagai kondisi yang berisiko dapat diketahui sejak dini dan ditangani dengan tepat.

“Melalui pembentukan jejaring skrining ini, saya harapkan dapat memperkuat koordinasi antar berbagai pihak yang terlibat dalam pelayanan kesehatan ibu dan anak, baik itu di tingkat puskesmas, rumah sakit, maupun lembaga terkait lainnya,” ungkapnya.

Zulfinasran juga mengatakan, dengan adanya jejaring yang solid maka infomasi dan data tentang status kesehatan ibu hamil, bayi, serta balita dapat terintegrasi dengan baik, sehingga intervensi yang tepat dapat segera diberikan.

Dengan begitu, tujuan bersama untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi serta memperbaiki status gizi dan kesehatan secara menyeluruh di Kabupaten Parigi Moutong, dapat terwujudkan.

Olehnya, Sekda Zulfinasran mengajak seluruh stakeholder di wilayah itu untuk bekerja sama dan berkomitmen dalam menjalankan program tersebut. Pasalnya, kata ia, keberhasilan pembentukan jejaring skrining ini tidak hanya bergantung pada instansi pemerintah, tetapi juga melibatkan tenaga medis, masyarakat serta para pihak terkait lainnya.

“Saya berharap semua pihak baik itu dinas kesehatan, rumah sakit umum daerah hingga swasta, praktek mandiri dokter juga bidan, memiliki pemahaman yang sama serta bertanggung jawab dalam memberikan pelayanan pada kesehatan ibu dan bayi,” imbuhnya.

Sementara dikesempatan yang sama, Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Parigi Moutong, I Gede Widhiada dalam laporannya mengatakan, kegiatan tersebut dilaksanakan guna meningkatkan kualitas pelayanan ANC, bayi, balita dan rujukan maternal serta perinatal tentang peningkatan akses dan mutu pelayanan.

“Tentunya melalui kegiatan ini kita mengetahui tugas serta peran dalam proses perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan masa sebelum hamil, masa hamil, persalinan, sesudah persalinan bayi hingga balita dan rujukan maternal perinatal,” jelasnya.

Menurut I Gede, untuk mewujudkan hal tersebut perlu dilakukan pengembangan sistem rujukan antara Puskesmas dengan fasilitas kesehatan tingkat pertama swasta, klinik bersalin dan praktek mandiri dokter hingga bidan di wilayah kerja Kabupaten Parigi Moutong.

Sebab, kata ia, dalam upaya menurunkan angka kematian ibu dan bayi sangat dibutuhkan kesepahaman, kesepakatan dan komitmen kerja sama dari berbagai pihak terkait, baik itu melalui sosialisasi, pembinaan kesehatan, pemberdayaan masyarakat serta pengembangan dan penguatan jejaring sistem rujukan maternal perinatal.

“Sampai saat ini kami telah menjalin kesepahaman kerja sama jejaring ANC, bayi, balita dan rujukan maternal perinatal dengan fasilitas kesehatan tingkat pertama swasta, yaitu RSIA Defina Parigi. Selain itu, puskesmas dengan praktek mandiri dokter Obgyn dan puskesmas dengan praktek mandiri bidan,” pungkasnya.

Laporan : Abdul Farid

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *