PALU, KONTEKS SULAWESI – Kehadiran program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diinisiasi Presiden RI disambut penuh optimisme di Sulawesi Tengah (Sulteng). Gubernur Anwar Hafid menegaskan, program ini tidak hanya menyehatkan generasi muda, tetapi juga menjadi simbol keberkahan yang diyakini membawa dampak besar bagi kesejahteraan bangsa.
Wakil Bupati Parigi Moutong (Parimo), Abdul Sahid, turut hadir dalam acara penyambutan Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, bersama rombongan di Ruang Polibu, Kantor Gubernur Sulawesi Tengah, Kamis (25/09/2025). Hadir pula Wakil Gubernur Sulteng, unsur Forkopimda, Ketua TP PKK Provinsi, Bupati Sigi, Wakil Wali Kota Palu, Wakil Bupati Banggai, serta Sekda Donggala.
Dalam sambutannya, Gubernur Anwar Hafid menyampaikan rasa hormat dan ucapan selamat datang kepada Kepala BGN dan rombongan. Ia menilai, program MBG adalah langkah nyata pemerintah pusat dalam meringankan beban keluarga, khususnya masyarakat kurang mampu.
“Program ini bukan hanya menyehatkan anak-anak kita melalui makanan bergizi, tapi juga meringankan beban para orang tua. Ini langkah luar biasa dari Presiden, yang secara tidak langsung juga merupakan implementasi nilai-nilai luhur yang pernah disampaikan Nabi Muhammad SAW,” ujar Gubernur.
Lebih jauh, Anwar Hafid menekankan pentingnya memaknai program MBG sebagai wujud keberkahan dalam pembangunan bangsa. Menurutnya, jika keberkahan hadir, maka berbagai persoalan bangsa akan lebih mudah menemukan jalan keluar.
“Program ini bukan sekadar urusan gizi, tapi soal keberkahan. Jika keberkahan hadir di negeri ini, maka segala persoalan akan menemukan jalan keluarnya,” tegasnya.
Meski begitu, Gubernur tidak menutup mata terhadap tantangan pelaksanaan di lapangan. Ia menyinggung insiden keracunan makanan di Kabupaten Banggai Laut pada 17 September 2025, yang berdampak pada 314 siswa dari SD hingga SMA.
“Ini harus jadi pembelajaran penting. Kita wajib memperkuat mekanisme pengawasan mutu makanan, memastikan setiap asupan gizi aman, sehat, dan layak konsumsi,” jelasnya.
Sebagai bentuk komitmen, Pemprov Sulteng menyiapkan langkah strategis: memperketat pengawasan bahan pangan, meningkatkan kapasitas dapur penyedia MBG agar memenuhi standar higienis, serta mengedukasi sekolah, orang tua, dan masyarakat tentang pentingnya keamanan pangan dan gizi seimbang.
Anwar Hafid menutup sambutannya dengan ajakan kepada seluruh pihak untuk memperkuat sinergi bersama Badan Gizi Nasional, demi melahirkan generasi sehat dan cerdas di masa depan.
“Mari kita jadikan setiap tantangan sebagai pijakan untuk memperbaiki, setiap pengalaman sebagai pelajaran untuk menguatkan langkah, demi mewujudkan generasi emas Indonesia,” pungkasnya.
Sumber: Diskominfo Parigi Moutong