Bupati Erwin Burase Perjuangkan Pemerataan Pendidikan Parimo di Kemendikdasmen

oleh -6 Dilihat
oleh
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Prof. Abdul Mu’ti (kiri) menerima cendera mata dari Bupati Parigi Moutong, Erwin Burase (tengah). Tampak mendampingi, kanan pertama Wakil Ketua I DPRD Parimo Sayutin Budianto dan kanan kedua Ketua DPRD Parigi Moutong Alfres Mas Boy Tonggiroh, usai audiensi di Gedung Kemendikdasmen, Senayan, Jakarta, Jumat (3/10/2025). Foto: Prokopim Setda Parigi Moutong
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Prof. Abdul Mu’ti (kiri) menerima cendera mata dari Bupati Parigi Moutong, Erwin Burase (tengah). Tampak mendampingi, kanan pertama Wakil Ketua I DPRD Parimo Sayutin Budianto dan kanan kedua Ketua DPRD Parigi Moutong Alfres Mas Boy Tonggiroh, usai audiensi di Gedung Kemendikdasmen, Senayan, Jakarta, Jumat (3/10/2025). Foto: Prokopim Setda Parigi Moutong

PARIMO, KONTEKS SULAWESI – Upaya mewujudkan pendidikan yang merata dan berkualitas bagi seluruh anak bangsa terus digelorakan Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong (Parimo). Dipimpin langsung oleh Bupati Erwin Burase, rombongan Pemkab Parimo melakukan audiensi strategis dengan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed., di Gedung A Lantai 2, Ruang Rapat Mendikdasmen, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (3/10/2025).

Audiensi tersebut menjadi momentum penting bagi Pemkab Parimo dalam memperjuangkan akses pendidikan di wilayah yang memiliki bentang geografis luas, mulai dari pegunungan hingga pesisir pantai sepanjang 510 kilometer. Langkah diplomasi ini bukan sekadar pertemuan formal, melainkan wujud nyata kepedulian terhadap anak-anak yang setiap hari menempuh perjalanan jauh demi menuntut ilmu.

“Pendidikan adalah investasi masa depan dan menjadi prioritas utama pemerintah daerah,” tegas Bupati Erwin Burase dalam pemaparannya.

Baca Juga:  Disdikbud Parimo: Sekolah Rusak Akibat Bencana Segera Dilaporkan

Sejak awal masa jabatannya, Bupati Erwin telah berkomitmen menghadirkan kebijakan pro-rakyat, salah satunya pembagian seragam gratis bagi 15.540 siswa baru SD dan SMP negeri. Namun, di tengah keterbatasan APBD, kebutuhan dukungan bagi sekolah swasta dan madrasah tetap menjadi tantangan serius yang perlu solusi lintas sektor.

“Kami membutuhkan solusi jangka panjang. Sekolah terpadu mulai dari PAUD hingga SMP adalah harapan, agar anak-anak tidak berhenti belajar hanya karena jarak. Selain itu, rumah dinas dan kendaraan guru sangat penting agar tenaga pendidik betah di lapangan,” ungkapnya.

Menanggapi hal itu, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Prof. Abdul Mu’ti, menyambut positif gagasan tersebut. Ia menilai konsep sekolah terpadu sangat relevan dengan arah kebijakan nasional dalam pemerataan pendidikan di wilayah sulit akses.

“Gagasan ini sangat realistis. Sekolah satu atap adalah solusi bagi daerah seperti Parigi Moutong agar anak-anak dapat menyelesaikan pendidikannya tanpa terhalang jarak dan medan,” ujar Abdul Mu’ti.

Baca Juga:  Implementasi SPM Pendidikan Jadi Acuan Wujudkan Generasi Unggul

Menteri juga menegaskan komitmen pemerintah pusat untuk memperkuat mutu pendidikan nasional melalui distribusi perangkat pembelajaran digital Interactive Flat Panel (IFP), penugasan guru ASN ke sekolah swasta, hingga kebijakan “satu hari belajar guru” guna meningkatkan profesionalisme tenaga pendidik.

Selain itu, usulan Pemkab Parimo terkait pengembalian tunjangan khusus guru di wilayah sulit akses turut mendapat tanggapan positif dari Kemendikdasmen. “Kami akan mengkaji mekanisme terbaik, karena kesejahteraan guru menjadi faktor penting bagi keberlanjutan pengabdian mereka di daerah terpencil,” ujar Mu’ti menambahkan.

Dalam kesempatan itu, Mendikdasmen juga menginstruksikan agar Pemerintah Kabupaten Parimo segera memasukkan rencana kebutuhan pendidikan melalui usulan resmi sesuai regulasi. Hal ini menjadi dasar pertimbangan program prioritas nasional pada tahun anggaran mendatang agar sinergi pusat dan daerah berjalan efektif.

Baca Juga:  Warga Pesisir Bantaya Tumpah Ruah Bersihkan Pantai Dukung 100 Hari Bupati

Audiensi tersebut turut dihadiri pejabat tinggi Kementerian, di antaranya Dirjen GTK Dr. Nunuk Suryani, M.Pd.; Dirjen PAUD, Dikdasmen Gogot Suharwanto, S.Pd., M.Ed., Ph.D.; serta Dirjen Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus, Tatang Mutaqin, S.Sos., M.Ed., Ph.D. Dari pihak Parimo, hadir Ketua DPRD Alfres Mas Boy Tonggiroh, Wakil Ketua I Sayutin Budianto, serta sejumlah kepala OPD terkait.

Pertemuan ini menegaskan diplomasi pendidikan Parimo bukan sekadar agenda birokrasi, tetapi perjuangan nyata demi masa depan generasi muda di daerah.

“Kami hanya ingin memastikan, tidak ada lagi anak Parimo yang tertinggal dari haknya untuk belajar,” pungkas Bupati Erwin Burase.

Foto: Prokopim Setda Parigi Moutong

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *