PARIMO, KONTEKS SULAWESI – Petani di wilayah Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) keluhkan soal pupuk bersubsidi. Padahal Parimo salah satu daerah penghasil pertanian terbesar untuk Sulawesi Tengah.
Dikenal sebagai wilayah pertanian, kini para petani justru dihadapkan dengan kelangkaan pupuk bersubsidi.
AT, salah satu petani di Desa Dolago Kecamatan Parigi Selatan mengaku, sebenarnya pupuk subsidi tersebut ada, namun menumpuk di gudang milik salah satu kios penyalur pupuk bersubsidi di Desa Sumber Sari.
“Itu pupuk ada di gudang di Sumber Sari, yang kalau dalam penglihatan kami kurang lebih seratusan ton,” ungkapnya kepada beberapa media beberapa waktu lalu.
Kurangnya pengawasan dari Pemerintah Daerah Parigi Moutong justru memperparah para petani di daerah ini. Sulitnya mendapatkan pupuk subsidi seakan tidak mendukung produktivitas pertanian.
Menanggapi hal ini, Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan (TPHP) Kabupaten Parigi Moutong, Ariesto mengatakan, saat ini pihaknya sedang melakukan investigasi lapangan terkait keluhan petani yang tidak menerima pupuk.
“Jika ada petani yang merasa kuotanya tidak cukup atau tidak tersalurkan, silahkan mengadukan ke KUPTD Pertanian atau tim verifikasi dan validasi (verval) kecamatan, dan bisa langsung ke dinas TPHP melalui Kasi Pupuk dan Pestisida,” kata Ariesto.
Ariesto menegaskan, Dinas TPHP Kabupaten Parigi Moutong melalui tim Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3) akan menindak tegas kios penyalur atau kios pupuk lengkap (KPL) yang menyalurkan pupuk tidak sesuai kuota petani.
“Di Parigi Moutong, ada dua gudang penyangga lini 3 yang berada di Desa Sumber Sari dan Desa Kayu Agung,” ungkapnya.
Lanjut Ariesto, kemungkinan besar yang dilihat oleh petani adalah gudang lini 3, yaitu gudang produsen atau distributor yang ada di wilayah kabupaten.
“Tim KP3 segera melakukan pemeriksaan ke wilayah kecamatan dan kios penyalur pupuk untuk memastikan distribusi sesuai dengan aturan,” tutupnya.
Laporan : Tommy Noho