Kolaborasi Jadi Kunci Wujudkan Generasi Emas Sulteng Bebas Stunting

oleh -3369 Dilihat
oleh
Kolaborasi Jadi Kunci Wujudkan Generasi Emas Sulteng Bebas Stunting
Gubernur Rusdy Mastura saat menghadiri kegiatan penanggulangan stunting yang dilaksanakan Bappeda Provinsi Sulawesi Tengah, di Desa Tambarana, Kecamatan Poso Pesisir Utara, Kabupaten Poso, Senin (2/9/2024). Foto: Humas Pemprov Sulteng

POSO, KONTEKS SULAWESI Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), terus gencar melaksanakan program penurunan stunting. Hal ini adalah bentuk komitmen guna mewujudkan generasi emas bebas stunting untuk Indonesia Emas 2045 mendatang.

Gubernur Sulteng Rusdy Mastura mengatakan, percepatan penurunan stunting tetap menjadi agenda strategis Pemerintah Provinsi Sulteng, yang bertujuan membentuk generasi unggul dan berkualitas.

“Saya minta gerakan penurunan stunting ini terus dilaksanakan dan digelorakan, guna membangun semangat bersama untuk membantu masyarakat keluar dari masalah stunting. Olehnya perkuat kolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan,” imbau Gubernur Rusdy saat menghadiri kegiatan penanggulangan stunting di Desa Tambarana, Kecamatan Poso Pesisir Utara, Kabupaten Poso, Senin (2/9/2024).

Saat ini, kata Gubernur Rusdy, bahwa Sulteng masih menghadapi berbagai tantangan dalam menurunkan angka prevalensi stunting untuk mempersiapkan anak menjadi generasi emas di masa mendatang.

Menghadapi tantangan tersebut, maka Pemerintah Provinsi Sulteng harus bekerja keras secara kolaboratif dan gotong royong bersama seluruh stakeholder dalam rangka menurunkan prevalensi stunting sesuai target 14 persen di 2024.

“Meskipun hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) menunjukan, angka stunting di Sulteng mengalami penurunan,” jelasnya.

Berdasarkan hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) di 2023, juga menunjukkan adanya penurunan stunting di Sulteng sebesar 1 persen dari tahun 2022 sebesar 28.2 persen, menjadi 27.2 persen.

Hasil ini menjadikan Sulteng sebagai salah satu dari 18 provinsi yang mengalami penurunan prevalensi stunting se-Indonesia.

Sebelumnya, Gubernur menyampaikan apresiasinya kepada Bappeda Provinsi Sulteng dan Pemerintah Kabupaten Poso, yang telah berkolaborasi melaksanakan kegiatan penanggulangan stunting yang dilabel SIARAN, yaitu Sigap, Gencar, Aman Stunting.

Ia juga mengajak perangkat daerah untuk memberikan bantuan bahan makanan kepada masyarakat yang terindikasi stunting di Desa Tambarana.

“Terima kasih saya kepada Bupati Poso dan Kepala Bappeda Sulteng bersama Tim, yang telah melaksanakan kegiatan ini dan menjadi motor penggerak bagi perangkat daerah dalam memberikan bantuan bahan makanan bagi masyarakat yang terkena stunting. Saya berharap kolaborasi dan kerja sama ini lebih ditingkatkan,” pungkas Gubernur, yang akrab disapa Cudi.

Dalam kegiatan ini juga dirangkaikan dengan sosialisasi pengurangan pola Buang Air Besar Sembarangan (BABS). Tujuannya untuk membentuk pola hidup sehat bagi masyarakat.

Laporan : Ray Rarea

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *