Sulteng Ditunjuk Jadi Wilayah Percontohan Nasional di Timur Indonesia

oleh -90 Dilihat
oleh
Sulteng Ditunjuk Jadi Wilayah Percontohan Nasional di Timur Indonesia
Pemprov Sulawesi Tengah dan Roa Jaga Roa mengikuti rembuk program nasional Rural ITC Camp yang berlangsung di Desa Ujung Genteng, Ciracap, Sukabumi, Jawa Barat, pada Rabu (9/10/2024). Foto: Dok. Humas Pemprov Sulteng

JAWA BARAT, KONTEKS SULAWESI Lembaga Donor International pada Rural ITC Camp 2024, menetapkan Sulawesi Tengah (Sulteng) sebagai wilayah percontohan nasional di Kawasan Timur Indonesia (KTI). Penetapan ini dilakukan setelah rembuk program nasional Rural ITC Camp yang berlangsung di Desa Ujung Genteng, Ciracap, Sukabumi, Jawa Barat, pada Rabu (9/10).

Rembuk program nasional yang dilaksanakan mulai 7 hingga 11 Oktober 2024 tersebut, turut dihadiri Head Of Digital Development In The UK Government Foreign Alessandra Lustrati, Minister-Counselor Development British Embassy Amanda Mc Loughlin, Co-Coordinator Community Networks Project Nils Brock, Direktur Common Room Gustaff H. Iskandar, Kepala Diskominfosantik Sulteng Sudaryano R. Lamangkona, dan Senior Volunteer Roa Jaga Roa Nudin Lasahido.

Nils Brock dari Rhizomatica Innovation Technology and Sustainability dalam diskusi program mengatakan, bahwa kerja sama ini dimulai pada 2025 hingga 2027 mendatang.

“Kami akan mendukung yang telah dilakukan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah, melalui pengembangan program Smart Village pada 132 desa. Ini nantinya melalui lembaga sosial yang berada dalam working group kami, seperti Common Room dan Roa Jaga Roa,” ujar Nils Brock.

Nils menjelaskan, untuk keberlanjutan program dibidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di wilayah percontohan tersebut, pihaknya menggandeng British Embassy melalui Digital Access Program (DAP).

“Selain dukungan program dan pembiayaan untuk pelatihan, DAP juga akan mendukung kegiatan-kegiatan lainnya yang berkaitan dengan digitalisasi,” katanya.

Sementara itu, Direktur Common Room Gustaff H. Iskandar mengatakan, penetapan Sulawesi Tengah sebagai wilayah percontohan di KTI, karena dinilai berhasil dalam pengembangan dan pembangunan internet desa atau smart village berbasis komunitas.

“Sebagaimana hal itu telah dikerjakan bersama Roa Jaga Roa serta didukung Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik Sulteng,” ujarnya.

Lanjut Gustaff mengatakan, adapun beberapa lembaga sosial yang ikut bergabung dan mendampingi program ini, nantinya akan berkolaborasi untuk mengembangkan sistem informasi dan komunikasi, terutama yang digunakan untuk pelatihan dan peningkatan kapasitas bagi komunitas desa mandiri digital atau desa pintar (smart village).

Selain itu, pengembangan sistem informasi kesehatan, ketahanan bencana, perubahan iklim dan pertanian serta ekonomi masyarakat.

“Kami melihat data dukung Pemprov Sulawesi Tengah yang serius melakukan pengembangan internet desa pada 2025 mendatang. Olehnya kami akan mendukung penyiapan man powernya serta hal-hal lainnya yang dibutuhkan, agar kolaborasi ini dapat tercapai,” ungkapnya.

“Kami juga berharap, ke depan agar keberhasilan di Ngata Toro dapat dijadikan model dan direplikasi untuk pengembangan desa digital atau desa pintar di Sulawesi Tengah,” pungkasnya.

Berdasarkan tema dalam Rural ICT Camp 2024 yaitu “Konektivitas Pedesaan dan Ketahanan Iklim”, maka program secara nasional yang akan dilaksanakan adalah berkaitan dengan ketersediaan akses jaringan internet bagi warga pedesaan yang masih berstatus blank spot.

Tentunya upaya itu dilakukan dengan mendorong peran aktif masyarakat dalam menjaga keseimbangan alam dan lingkungan ditengah perubahan iklim.

Dalam kegiatan yang berlangsung selama lima hari ini, 11 komunitas masyarakat dari 10 provinsi yang hadir juga melakukan dialog kebijakan.

Dimana dialog tersebut dihadiri langung Direktur Penyerasian Pembangunan Sarana dan Prasarana, Ditjen PPDT Kemendes Sofyan Hanafi, Direktur Pemberdayaan Informatika Ditjen Aptika Kemenkominfo Slamet Santoso, Staf Ahli Menkominfo Bidang Komunikasi dan Media Massa Molly Prabawaty dan Staf Ahli Menteri Kesehatan Bidang Teknologi Kesehatan Setiaji.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *