PALU, KONTEKS SULAWESI – Berdasarkan berita resmi statistik per Agustus 2024, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Sulawesi Tengah (Sulteng) masuk klasifikasi tinggi dan menempati posisi ke enam di Kawasan Sulampua (Sulawesi, Maluku dan Papua).
Hal ini disampaikan Kepala Kantor Badan Pusat Statistik (BPS) Sulteng, Simon Sapary kepada Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Kepala Bappeda, Dinas Kominfo, Kepala Kanwil Dirjen Perbendaharaan serta Perwakilan Bank Indonesia dilingkup Pemerintah Provinsi Sulteng, saat menghadiri press release berita resmi statistik tentang IPM, di Kantor BPS setempat, Jumat (15/11/2024).
Sebagaimana diketahui bersama, bahwa indikator IPM memiliki tiga hal utama, yaitu dimensi umur panjang dan hidup sehat, dengan indikator Umur Harapan Hidup (UHH).
Selanjutnya, dimensi pengetahuan, dengan indikator Harapan Lama Sekolah (HLS) dan Rata-rata Lama Sekolah (RLS). Kemudian yang terakhir, dimensi standar hidup layak, dengan indikator Pengeluaran Riil per kapita yang disesuaikan.
Jika merujuk pada berita resmi statistik tersebut, bahwa sepanjang periode 2021 hingga 2024 kondisi IPM Sulawesi Tengah, menunjukan peningkatan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Dimana, pada tahun 2021 IPM Sulawesi Tengah mencapai angka sebesar 70,54 yang meningkat dari tahun 2020 sebesar 70,31.
Selanjutnya, IPM tahun 2022 sebesar 71,01 yang meningkat dibandingkan tahun 2021, kemudian IPM tahun 2023 sebesar 71,66 yang meningkat dari tahun 2022. Sedangkan IPM pada tahun 2024, sebesar 72,24 yang meningkat dari tahun 2023.
Dari data tersebut juga terlihat bahwa, IPM Sulawesi Tengah mencatat pertumbuhan per tahun sebesar 0,68 persen.
Dalam data itu juga dirincikan, indikator UHH saat lahir Sulawesi Tengah di 2024 hanya selama 70,84 tahun dan RLS selama 9,04 tahun. Sementara untuk HLS selama 13,34 tahun dan pengeluaran riil per kapita yang disesuaikan sebesar Rp10.536.000.
Menanggapi hal tersebut, Asisten II Perekonomian dan Pembangunan Pemerintah Provinsi Sulteng, Rudi Dewanto menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi kepada seluruh pihak terkait yang telah bekerja sama meningkatkan capaian IPM di wilayah itu.
“Alhamdulillah, IPM Sulawesi Tengah menunjukkan peningkatan positif dari tahun ke tahun. Meski begitu, saya mengajak seluruh pihak untuk terus melakukan upaya-upaya dalam meningkatkan IPM ke depan,” tuturnya.
Kepala BPS Sulteng Simon Sapary menjelaskan, bahwa IPM Sulawesi Tengah di tahun 2024 mencapai angka sebesar 72,24.
“Peningkatan IPM 2024 terjadi pada semua dimensi pembentuknya, baik umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan, dan standar hidup layak,” jelas Simon.
Simon juga menuturkan, adapun dimensi umur panjang dan hidup sehat untuk bayi yang lahir pada 2024 dengan memiliki harapan untuk dapat hidup hingga 70,84 tahun, meningkat 0,18 tahun dibandingkan dengan mereka yang lahir sebelumnya.
Sedangkan untuk dimensi pengetahuan atau HLS penduduk umur 7 tahun meningkat 0,01 tahun dibandingkan sebelumnya, yaitu dari 13,33 menjadi 13,34 tahun. Kemudian, RLS penduduk umur 25 tahun ke atas meningkat 0,08 tahun, dari 8,96 tahun menjadi 9,04 tahun pada 2024.
Sementara untuk dimensi standar hidup layak, yang diukur berdasarkan rata-rata pengeluaran riil per kapita per tahun (yang disesuaikan) meningkat Rp387.000 atau 3,81 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
“Data ini menunjukan bahwa IPM Sulawesi Tengah, berada pada ranking ke enam dari 14 provinsi di kawasan Sulampua,” pungkasnya.
Laporan : Bambang Istanto