Puluhan Pendamping Kasus di Parigi Moutong Ikuti Bimbingan Psikologi

oleh -126 Dilihat
oleh
Puluhan Pendamping Kasus di Parigi Moutong Ikuti Bimbingan Psikologi
Puluhan pendamping kasus di wilayah Kabupaten Parigi Moutong, mengikuti coaching clinic atau bimbingan singkat dukungan psikologi awal, disalah satu hotel di Kota Parigi, Senin (25/11/2024). Foto: Istimewa

PARIMO, KONTEKS SULAWESI Puluhan pendamping kasus kekerasan, trauma, perlindungan anak serta perempuan di wilayah Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, mengikuti coaching clinic atau bimbingan singkat dukungan psikologi awal, disalah satu hotel di Kota Parigi, Senin (25/11/2024).

Kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan pemahaman, keterampilan dan dukungan khususnya psikologi bagi pendamping kasus dalam penanganan kasus kekerasan, trauma, perlindungan anak serta perempuan.

“Upaya ini juga sebagai bentuk dukungan Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong, yang bertujuan untuk meringankan beban pendamping kasus dalam proses pemulihan psikologi korban,” ungkap Staf Ahli Bidang Perekonomian, Pembangunan dan Kesra Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong, Aswini Dimpel.

Aswini juga menjelaskan, bahwa dukungan psikologi bagi pendamping kasus tersebut sebagai bagian dari komitmen Pemerintah Daerah untuk menciptakan Kabupaten Parigi Moutong, yang aman dan sehat.

Karena menurutnya, tugas para pendamping kasus begitu berat, namun juga sangat mulia. Sehingga kegiatan seperti ini, kata ia, sangat penting dilaksanakan secara berkelanjutan.

Tujuannya, agar para pendamping kasus dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang lebih mendalam mengenai cara-cara mendukung korban secara psikologis, terutama dalam menghadapi trauma yang sering kali menghantui mereka.

Dengan demikian, Aswini berharap ke depan, setiap pendamping kasus dapat memperkuat kemampuan untuk mengenali gejala-gejala trauma, memberikan dukungan emosional yang efektif, serta memfasilitasi pemulihan psikologis bagi individu yang membutuhkan.

Selain itu juga, semakin siap untuk menghadapi tantangan di lapangan dan mampu memberikan layanan yang lebih baik kepada masyarakat serta dapat menjadi agen perubahan yang positif bagi korban kekerasan di Kabupaten Parigi Moutong.

“Semoga ilmu dan keterampilan yang diperoleh dapat diterapkan dengan baik dalam tugas sehari-hari, serta yang terpenting dapat memberikan dampak positif untuk masyarakat, khususnya bagi mereka yang sangat membutuhkan perhatian dan dukungan kita,” pungkasnya.

Laporan : Abdul Farid

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *