PARIMO, KONTEKS SULAWESI – Asisten III Bidang Administrasi Umum Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Yusnaeni mengatakan, pengelolaan Zakat, Infaq dan Sedekah (ZIS) di wilayah itu butuh sinergitas serta kolaborasi lintas sektor.
Menurutnya, melalui pengelolaan ZIS yang baik, transparan dan akuntabel, maka dapat menjadi instrumen pemberdayaan masyarakat yang lebih efektif.
“Dengan keterlibatan lintas sektor tersebut, maka upaya untuk mewujudkan penyaluran ZIS bagi masyarakat yang berhak menerima, dapat terlaksana dengan tepat sasaran,” ujar Yusnaeni saat membuka Sosialisasi ZIS Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Parigi Moutong, di Aula Jemaah Haji Kantor Kementerian Agama setempat, Senin (2/12/2024).
Dia pun menuturkan, sampai saat ini Pemkab Parigi Moutong, terus menggalakkan semangat sinergitas dan kolaborasi lintas sektor antara pemerintah, lembaga keagamaan serta masyarakat dalam pengelolaan ZIS.
Sebab, kata ia, ZIS bukan hanya dinilai sebagai ibadah, tetapi juga merupakan salah satu solusi nyata untuk membantu sesama.
Sehingga ia berharap kepada pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) di wilayah itu, agar terlibat aktif dalam pengumpulan ZIS. Sebagaimana hal tersebut, berdasarkan Surat Edaran Bupati Parigi Moutong Nomor 100.3.4/10.942/Bag.Kesra tentang fasilitasi pengelolaan zakat pendapatan, infaq dan sedekah tahun 2024.
“Baznas Kabupaten Parigi Moutong memiliki peran penting dalam pengelolaan zakat di daerah. Sehingga dengan terselenggaranya kegiatan ini, ke depannya dapat menambah kontribusi penyaluran zakat secara tepat dan terkoordinir bagi seluruh masyarakat yang berhak menerima,” ungkapnya.
Untuk itu, dirinya menyarankan beberapa hal yang perlu disosialisasikan. Diantaranya penguatan kesadaran terhadap masyarakat tentang pentingnya manfaat serta keutamaan infaq dan sedekah, baik secara spiritual maupun sosial.
Kemudian, pengelolaan teknologi yang profesional. Upaya ini dilakukan, kata Yusnaeni, untuk menunjang informasi dalam optimalisasi pendistribusian infaq dan sedekah lebih transparan dan akuntabel. Selanjutnya, pentingnya kolaborasi semua pihak untuk menjangkau penerima manfaat secara lebih luas.
Olehnya, dia mengajak semua pihak yang hadir pada sosialisasi, dapat memperkuat komitmen untuk menjadikan Kabupaten Parigi Moutong, sebagai daerah yang unggul dalam pengelolaan infaq dan sedekah melalui niat ikhtiar membangun masyarakat yang lebih sejahtera, adil dan makmur.
“Tujuan sosialisasi ini untuk menghasilkan output yang positif dan dapat menambah wawasan serta pengetahuan kita bersama, akan manfaat serta keutamaan infaq dan sedekah,” pungkasnya.
Laporan : Bambang Istanto