Lewat Genting, Pemkab Parimo Ajak Masyarakat Sadar Stunting

oleh -299 Dilihat
oleh
Lewat Genting, Pemkab Parimo Ajak Masyarakat Sadar Stunting
Plt Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (DP3AP2KB) Kabupaten Parigi Moutong, Kartikowati. Foto: KONTEKSSULAWESI/Andi Riskan

PARIMO, KONTEKS SULAWESI Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah, mengajak seluruh masyarakat untuk sadar stunting melalui program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting).

Hal tersebut disampaikan Plt Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Parimo, Kartikowati pada rapat koordinasi dan evaluasi kinerja percepatan penurunan stunting semester II tahun 2024 yang diikuti sebanyak 93 peserta dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, di Aula Bappelitbangda setempat, Senin (16/12/2024).

“Jadi, Genting ini merupakan program pemerintah pusat dalam memberikan perhatian khusus kepada anak-anak stunting, melalui peran orang tua asuh,” ujar Kartikowati kepada sejumlah media di Parigi.

Dia menjelaskan, dalam program Genting nantinya, anak yang berumur 0 sampai 2 tahun akan diberikan tambahan makanan siap saji yang bersumber dari pemerintah, orang tua asuh atau perorangan.

Selain itu, kata ia, program ini juga melibatkan intervensi perbankan maupun organisasi lainnya dalam hal mendukung penyediaan anggaran.

Upaya ini dilakukan, lanjutnya, sebagai bentuk nyata untuk mendukung tumbuh kembang anak secara optimal dan bebas dari stunting.

“Kalau diprogram sebelumnya, penanganan stunting yang dilakukan oleh puskesmas selama kurang lebih 5 tahun, itu sumber anggarannya dari Pemda. Tapi untuk program Genting, anggarannya bersumber dari masyarakat. Jadi, siapapun boleh menyumbang baik itu perorangan, perbankan maupun organisasi lainnya,” ungkapnya.

Sebelumnya ia juga memaparkan, berdasarkan data prevalensi stunting Kabupaten Parimo, pada 2022 mencapai sebesar 9,1 persen. Sedangkan di 2023, prevalensi stunting Parimo, naik menjadi 9,8 persen.

Dengan begitu, melalui rapat koordinasi dan evaluasi tersebut, dirinya berharap kepada seluruh OPD yang terlibat dalam Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Parimo, untuk meningkatkan kolaborasi dalam hal perbaikan layanan, perencanaan serta penganggaran.

“Ke depan, kami menginginkan ada komitmen bersama serta keterlibatan aktif lintas sektor dalam penurunan stunting di Kabupaten Parimo. Upaya ini juga dilakukan, untuk mendukung target prevalensi stunting sebesar 14 persen pada 2045 yang dicanangkan oleh pemerintah pusat,” pungkasnya.

Laporan : Andi Riskan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *