PARIMO, KONTEKS SULAWESI – Kebakaran yang melanda sebuah rumah warga di Desa Palasa Lambori, Kecamatan Palasa, baru-baru ini meninggalkan luka mendalam sekaligus kegelisahan bagi masyarakat sekitar. Minimnya fasilitas pemadam kebakaran (Damkar) membuat rumah tersebut tak dapat diselamatkan.
Merespons keresahan warga itu, Anggota DPRD Kabupaten Parigi Moutong dari Partai NasDem, Rusno Tanriono, dengan tegas berjanji akan memperjuangkan pengadaan unit Damkar di wilayah tersebut. Pernyataan ini disampaikan Rusno saat menggelar reses masa persidangan kedua tahun 2024/2025 di Dusun III, Desa Palasa Tengah, pada Ahad (27/04/2025). Dalam forum yang dihadiri puluhan warga dan perangkat desa itu, aspirasi terkait kebakaran menjadi salah satu yang paling menonjol.
“Saya mengharapkan Bapak Anggota Dewan, Rusno Tanriono, dapat menyuarakan keresahan masyarakat untuk pengadaan mobil Damkar guna meminimalisir bencana kebakaran,” ujar Dirham, Kaur Pemerintahan Desa Palasa Tengah, dalam forum reses.
Dirham juga menyampaikan bahwa insiden kebakaran pada Jumat, 25 April 2025, bukan hanya menjadi peringatan, tetapi bukti nyata perlunya fasilitas penanganan darurat di tingkat kecamatan. Terlebih, sebagian besar rumah warga kini menggunakan kompor gas yang rawan menimbulkan kebakaran bila tidak diawasi dengan baik.
“Ini bukan hanya soal insiden, tapi soal kesiapsiagaan. Palasa butuh damkar, dan saya akan sampaikan langsung ke dinas terkait maupun pemerintah daerah,” tegas Rusno Tanriono, Ketua Fraksi Partai NasDem DPRD Parigi Moutong.
Rusno yang merupakan legislator dari Daerah Pemilihan (Dapil) 3 itu menyebutkan, aspirasi masyarakat tentang mobil Damkar merupakan kebutuhan mendesak yang harus segera ditindaklanjuti. Untuk itu, ia berkomitmen menyampaikan permintaan tersebut ke dinas terkait dan Pemerintah Daerah Parigi Moutong dalam waktu dekat.
Ia juga menilai, kejadian kebakaran yang baru terjadi di Palasa Lambori menjadi bukti bahwa infrastruktur penanggulangan bencana di wilayah tersebut masih sangat terbatas. Tanpa alat yang memadai, upaya penyelamatan hanya mengandalkan tenaga warga.
“Kejadian di Palasa Lambori menjadi alarm keras bagi kita semua. Rumah warga tak bisa diselamatkan karena tak ada alat pemadam. Ini akan saya bawa sebagai prioritas ke pemerintah daerah,” pungkasnya.
Laporan : Tommy Noho
