PALU, KONTEKS SULAWESI – Wakapolda Sulawesi Tengah (Sulteng) Brigjen Pol Soeseno Noerhandoko menyebut, ada dua tantangan yang akan dihadapi jelang pelaksanaan Pilkada serentak 2024 di wilayah tersebut.
Dua tantangan itu diantaranya dinamika politik dan kejahatan siber.
“Saya ingatkan seluruh jajaran Polda Sulteng untuk mempersiapkan diri menghadapi dinamika politik dan kejahatan siber, baik jelang maupun saat pelaksanaan Pilkada nantinya,” tutur Wakapolda Soeseno, Senin (3/6/2024).
Ia menjelaskan, dari 12 kabupaten dan 1 kota yang ada di Provinsi Sulteng akan menggelar pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah yang berlangsung serentak pada 27 November 2024 mendatang.
“Sehingga dinamika politik ke depan akan semakin berat, terutama dalam menghadapi Pilkada serentak di 13 Kabupaten/Kota dan Gubernur Provinsi Sulteng,” kata Soeseno.
Soeseno juga menegaskan kepada personel jajaran, pentingnya untuk menjaga netralitas dan profesionalisme Polri dalam menghadapi Pilkada serentak.
“Kita harus pastikan Pilkada berjalan aman, damai, dan kondusif,” pesannya.
Ia juga mengingatkan seluruh personel Polda Sulteng, untuk selalu siap siaga dan mengacu pada ASTA siap Polri.
ASTA siap tersebut kata Soeseno, meliputi siap piranti lunak, siap posko, siap kondisi kamtibmas, siap kuat pers, siap anggaran, siap sarana prasarana, siap masyarakat dan siap latihan pra operasi.
Sebelumnya Soeseno juga mengatakan, bahwa saat ini Polda Sulteng adalah salah satu Polda yang mendapatkan struktur Direktorat Siber. Hal ini dikarenakan kejahatan siber semakin meningkat.
“Kita harus siap menghadapi kejahatan siber yang semakin marak. Dengan bekerja sama, saya yakin tugas untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat di wilayah Sulteng demi suksesnya Pilkada serentak 2024, dapat terwujud sesuai harapan bersama,” pungkasnya.**