PARIMO, KONTEKS SULAWESI – Peringatan Haul dua tokoh Alkhairaat, KH Muhammad Sholeh ZA Damar yang ke 18 dan KH Makmur ZA Damar yang ke 14 dihadiri oleh Ketua PB Alkhairaat Parigi Moutong Sulawesi Tengah, Muhammad Nizar Rahmatu di Kompleks Alkhairaat Kelurahan Masigi, Kecamatan Parigi, Sabtu (26/10/2024).
Nizar menjelaskan, dikisahkan dalam perjalanannya, kedua tokoh ini membutuhkan perjuangan untuk memajukan Alkhairaat di Parigi, mulai dari berjalan kaki hingga naik gerobak. Hal itu membuatnya tercengang betapa sulitnya mengembangkan agama.
“Dari kisah ini, tidak ada lagi pegawai syara dan ustadz yang berjuang dengan sendirinya tanpa bantuan pemerintah. Membantu mereka adalah bagian dari ibadah seorang pemimpin demi meraih barokah dari para ulama di Parigi Moutong,” kata Nizar usai kegiatan Haul di Parigi.
Ia menjelaskan, pegawai syara adalah penyelenggara kegiatan keagamaan di masjid, yang terdiri dari Imam, Khatib, Bilal, dan Doja.
Mereka memiliki peran penting dalam menyebarkan nilai-nilai keagamaan dan mencegah paham radikalisme dan intoleransi. Untuk itu, meningkatkan kapasitas mereka, para pegawai syara harus sering mengikuti pelatihan khusus.
“Dalam pelatihan, para pegawai syara harus diberikan pencerahan dan pengayaan informasi, khususnya terkait tugas pokok dalam pelaksanaan ibadah,” ujarnya.
Lanjut kata Nizar, dengan pengetahuan yang meningkat tersebut, para pegawai syara diharapkan dapat menjadi panutan masyarakat dalam pelaksanaan ibadah dan melanjutkan para tokoh agama yang ada di Parigi Moutong seperti KH Muhammad Sholeh ZA Damar dan KH Makmur ZA Damar.
“Kedepannya urusan Haul itu menjadi tanggungjawab pemerintah, kita hargai perjuangan mereka, betapa sulitnya mengembangkan agama ini, kita tinggal memetik dan menikmatinya,” pungkasnya.
Laporan : Tommy Noho