DP3AP2KB Parigi Moutong Fasilitasi Siswi Diduga Alami Penganiayaan

oleh -70 Dilihat
oleh
DP3AP2KB Parigi Moutong Fasilitasi Siswi Diduga Alami Penganiayaan
Psikolog Klinis, Idris Y. Min'un. Foto: Theopini/Iwan Tj

PARIMO, KONTEKS SULAWESI Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, memfasilitasi siswi SMA Negeri I Parigi berinisial F, yang diduga mengalami penganiayaan oleh guru berinisial AM.

Siswi F difasilitasi DP3AP2KB Parigi Moutong, dalam hal menjalani pemeriksaan psikologis oleh Psikolog Klinis.

“Kami hanya memfasilitasi dan menyediakan psikolognya. Upaya ini juga untuk membantu kebutuhan penyelidikan Kepolisian,” ungkap Pejabat Fungsional Pemenuhan Hak Anak (PPA) DP3AP2KB Kabupaten Parigi Moutong, Ni Wayan Yudiani di Parigi, Jumat (8/11/2024).

Dia mengatakan, untuk hasil pemeriksaan psikologis nantinya akan diserahkan ke tim penyidik.

“Karena kasus ini sudah ditangani oleh pihak Kepolisian, maka hasil pemeriksaannya akan diserahkan ke tim penyidik. Karena mereka yang memiliki kewenangan,” ujarnya.

Sementara, Psikolog Klinis Idris Y. Min’un menjelaskan, adapun tahapan pemeriksaan kepada Siswi F, pihaknya menggunakan beberapa alat tes untuk mengukur tingkat trauma lalu kemudian dianalisis.

“Dalam penanganan kasus ini, posisi kami bukan untuk mencari siapa yang benar dan salah, tetapi untuk mencari jalan tengah,” kata Idris.

Dia menuturkan, untuk kasus yang dialami oleh siswi F di SMAN I Parigi, menjadi intens bagi pihaknya dan DP3AP2KB Kabupaten Parigi Moutong.

Hal itu dikarenakan, menyangkut dunia pendidikan serta hubungan antara siswa dengan guru dan orang tua. Sehingga, harus dilakukan dengan penuh kehati-hatian.

Ia juga menyebut, dari sisi perkembangan anak pada usia seperti F, sangat fluktuatif karena berada dalam masa pancaroba.

“Apalagi F ini adalah perempuan, jadi butuh perhatian dan rangkulan,” tuturnya.

Kedua hal itu, kata ia, bisa didapatkan adik F dilingkungan sekolah dan paling utama dari orang tua dirumah.

“Tentunya hal ini menjadi perhatian bagi semua pihak, terutama kolaborasi antara guru dan orang tua. Itu yang paling terpenting,” pungkasnya.

Laporan : Tommy Noho

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *