Harga Minyakita Sedang Tak Aman

oleh -104 Dilihat
oleh
Harga Minyakita Sedang Tak Aman
Foto: Pedagang menunjukkan Minyakita di Pasar Tebet Barat, Jakarta, Selasa (23/7/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

JAKARTA, KONTEKS SULAWESI Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyoroti tingginya harga minyak goreng kemasan sederhana merek pemerintah, Minyakita.

Menurutnya, harga Minyakita di berbagai daerah saat ini tidak dalam kondisi aman.

“Harga Minyakita tidak aman, dan disparitasnya rendah. Artinya, di semua daerah harga Minyakita hampir sama, dan semuanya tinggi. Ini menjadi prioritas kita nomor satu, masalah minyak goreng,” ujar Tito dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah di kantor Kementerian Dalam Negeri, dikutip Selasa (18/2/2025).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), harga rata-rata minyak goreng kemasan premium di Indonesia mencapai Rp21.545 per liter, minyak goreng curah Rp17.620 per liter. Sementara Minyakita, kini rata-rata dijual Rp17.234 per liter secara nasional, jauh di atas HET yang dibanderol Rp15.700 per liter.

Dalam kesempatan yang sama, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini menyebut kenaikan harga minyak goreng terjadi di 46,11 persen wilayah di Indonesia, dengan kenaikan sebesar 0,48 persen dibanding Januari 2025. Harga minyak goreng di luar Jawa dan Sumatra lebih tinggi, dengan rata-rata Rp20.659 per liter, bahkan mencapai Rp60.000 per liter di Kabupaten Intan Jaya, Papua.

“Kalau kita lihat rata-rata harga di setiap pulaunya ini hampir sama, kecuali di luar Jawa dan Sumatra, yaitu rata-ratanya sebesar Rp20.659 per liter, dengan harga tertinggi terdapat di kabupaten Intan Jaya yaitu sebesar Rp60.000 per liter,” ungkap Pudji.

Sementara itu, Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyebut stok Minyakita sebenarnya cukup, tetapi memang harga masih mengalami kenaikan, terutama menjelang Ramadan dan Idulfitri. Untuk mengatasi persoalan ini, Kemendag menunjuk dua BUMN pangan, Bulog dan ID FOOD, dalam upaya mempercepat distribusi Minyakita ke berbagai daerah.

Staf Ahli Kemendag Tommy Andana menyampaikan, pihaknya telah meminta pasar tradisional dan pemerintah daerah (Pemda) untuk memasang spanduk berisi informasi mengenai HET Minyakita. Tujuannya agar masyarakat bisa melaporkan jika ada pedagang yang menjual di atas harga yang telah ditetapkan.

“Kita selalu memberikan penyadaran kepada pasar rakyat, kemudian kepada para pembeli bahwa HET Minyakita itu Rp15.700 per liter dan kita harus komitmen bersama. Oleh karenanya kami sudah meminta kepada pasar-pasar rakyat dan Pemda untuk membuat spanduk HET Minyakita. Agar secara tidak langsung juga memberikan pesan kepada pembeli apabila ada harga dijual di atas HET itu bisa disampaikan kepada aparat setempat, Pemda, ataupun kepada Satgas Pangan, untuk kemudian juga nanti kita koordinasi untuk ditindaklanjuti,” jelas Tommy.

“Karena pelanggaran pada penjualan Minyakita di atas HET itu ada ketentuan administrasi pidananya,” kata dia dalam rapat yang sama.

Selain edukasi dan pengawasan, Kemendag juga terus melakukan operasi pasar bersama Satgas Pangan dan Pemerintah Daerah (Pemda).

“Nah ini Kemendag telah menyampaikan surat kepada para produsen maupun kepada pelaku usaha untuk bisa membantu program percepatan distribusi ini. Kemudian kita juga secara khusus meminta kepada BUMN pangan, Bulog dan ID Food untuk melakukan operasi pasar terkait dengan penyediaan Minyakita di pasar-pasar rakyat,” ucapnya.

Kemendag, lanjutnya, juga telah menginstruksikan distributor Minyakita untuk menyalurkan stok ke pasar yang harga Minyakita-nya di atas HET.

“Dari hasil dropping (penyaluran) itu memang hari-hari berikutnya, harga Minyakita itu sudah dijual sesuai dengan standar yang ditentukan pemerintah. Tetapi memang, untuk menggerakkan semua, itu belum semua distributor maupun informasi yang kami terima itu secara utuh, sehingga kita bantu intervensi untuk menyampaikan kepada distributor untuk melakukan dropping stok Minyakita di pasar pantauan yang kami lakukan,” terang dia.

Lebih lanjut, Tommy mengapresiasi ID Food yang telah bekerja sama dengan tujuh produsen minyak goreng untuk menyalurkan 8.000 ton Minyakita ke berbagai wilayah, termasuk Banten, Jambi, DKI Jakarta, Kepulauan Riau, Kalimantan, dan Jawa Tengah.

“Kami berterima kasih kepada ID Food karena sudah bekerja sama dengan tujuh produsen untuk memenuhi kebutuhan distribusi Minyakita di bulan Februari ini, itu sebanyak 8.000 ton,” ujarnya.

Kemendag berharap dengan upaya ini, harga Minyakita bisa kembali sesuai HET dan lebih terjangkau bagi masyarakat, terutama menjelang bulan Ramadan dan Idulfitri.

“Ini hasil koordinasi yang sudah kami lakukan, agar bisa memenuhi kebutuhan minyak goreng. Lagi-lagi, ini memang belum secara optimal, belum semua produsen juga merespons surat-surat yang kami sampaikan untuk membantu memenuhi permohonan yang disampaikan oleh BUMN pangan dalam rangka pemenuhan minyak goreng rakyat ini,” pungkasnya.

Sumber Artikel : CNBCIndonesia.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *