Masjid Raya Baitul Khairaat, Ikon Religi Baru Sulawesi Tengah

oleh -92 Dilihat
oleh
Masjid Raya Baitul Khairaat, Ikon Religi Baru Sulawesi Tengah
Peresmian papan nama Masjid Raya Baitul Khairaat, ikon religi baru di Sulteng, oleh Gubernur Sulteng Rusdy Mastura, dan disaksikan langsung oleh Unsur Forkompinda Pemprov Sulteng, Kepala Perangkat Daerah lingkup Pemprov Sulteng, stakeholder, mitra kerja, panitia pembangunan masjid serta tokoh masyarakat, pada Jumat (7/2/2025). Foto: Humas Pemprov Sulteng

PALU, KONTEKS SULAWESI Masjid Agung Darussalam yang beralamat di Jln Jaelangkara, Kecamatan Palu Barat, Kota Palu dan dikenal sebagai ikon religi Sulawesi Tengah (Sulteng) sejak tahun 2000, kini telah resmi berganti nama menjadi Masjid Raya Baitul Khairaat.

Bergantinya nama dari ikon religi tersebut, setelah dilakukannya peresmian papa nama Masjid Raya Baitul Khairaat oleh Gubernur Sulteng Rusdy Mastura, yang disaksikan langsung oleh Unsur Forkompinda Pemprov Sulteng, Kepala Perangkat Daerah lingkup Pemprov Sulteng, stakeholder, mitra kerja, panitia pembangunan masjid serta tokoh masyarakat, pada Jumat (7/2/2025).

“Sebelumnya saya mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya atas partisipasi seluruh stakeholder, mitra kerja terkait, serta semua pihak yang turut mendukung, baik sejak perencanaan maupun hingga pelaksanaan pembangunan Masjid Raya Baitul Khairaat Sulteng,” ujar Gubernur Rusdy.

Gubernur menuturkan, bahwa Masjid Raya Baitul Khairaat yang terletak di jantung Kota Palu ini, secara resmi membawa nama yang menggambarkan semangat kebersamaan, keberagaman, serta penghormatan terhadap nilai-nilai agama yang universal.

Olehnya, nama ‘Baitul Khairaat’ yang dalam bahasa Arab berarti ‘Rumah Kebaikan’, diharapkan dapat menjadi simbol kemajuan dan kedamaian bagi umat Islam khususnya seluruh masyarakat Sulteng.

“Papan nama yang diresmikan hari ini adalah identitas yang mempertegas keberadaan Masjid Raya sebagai ikon religiusitas di Sulteng,” ungkap Gubernur.

Menurutnya, peresmian nama Masjid tersebut merupakan langkah penting dalam upaya mempererat tali persaudaraan antar umat beragama dan memperkuat nilai-nilai kerukunan yang telah lama menjadi bagian dari tradisi masyarakat Sulteng.

“Masjid Raya Baitul Khairaat Sulteng diharapkan menjadi tempat yang tidak hanya untuk beribadah, tetapi juga sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan dan kemanusiaan yang bermanfaat bagi semua kalangan,” harap Gubernur Rusdy Mastura.

Untuk itu, ia berpesan pentingnya Masjid sebagai pusat ibadah dan pendidikan moral generasi muda. Sebab, kata ia, selain menjadi aset berharga Provinsi Sulteng, keberadaan Masjid Raya Baitul Khairaat dapat memberikan manfaat spiritual, sosial, dan budaya bagi seluruh masyarakat.

“Selain itu memperkokoh tali persaudaraan antar sesama umat beragama,” jelasnya.

Sementara dikesempatan yang sama, Kepala Dinas Cipta Karya dan Sumber Daya Air (Cikasda) Provinsi Sulteng, Andi Ruly Djanggola menjelaskan, bahwa pembangunan Masjid Raya ini merupakan harapan seluruh masyarakat Kota Palu pasca dilanda bencana gempa bumi tahun 2018.

“Saat ini pembangunannya sudah memasuki masa pelaksanaan bulan ke 17, minggu ke 69 dengan progres fisik mencapai 70 persen,” sebut Andi.

Dia juga menjelaskan, sebelum dilaksanakannya pembangunan Masjid, pihaknya terlebih dahulu menggelar sayembara desain bangunan mesjid pada tahun 2020. Kemudian, ditindaklanjuti dengan perancangan pada 2021 dan pembangunan fisik serta di tandatanganinya surat perjanjian (kontrak) pada 20 Oktober 2023.

Andi pun menuturkan, bahwa bangunan ini ditopang oleh pondasi tiang pancang sebanyak 483 titik dengan dasar pemilihan struktur adalah tahan gempa, aman bagi kesehatan, mudah didapatkan serta sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI).

Sedangkan untuk ornamen fasad daun kelor yang mengelilingi Masjid, kata Andi, merupakan ornamen dominan dibawah kubah dome enamel serta jam raksasa dengan diameter 19,5 meter.

“Untuk interior mihrab Masjid Raya Baitul Khairaat, mengusung konsep jumlah rukun shalat lima waktu. Sementara interior kubah, mengusung konsep Asmaul Husna, yang merupakan nama-nama baik Allah SWT,” pungkasnya.*/Abdul Farid

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *