PALU, KONTEKS SULAWESI – Ratusan mahasiswa yang berasal dari berbagai kampus ternama di Kota Palu beserta masyarakat sipil, melakukan aksi unjukrasa bertajuk ‘Indonesia Gelap’ di depan kantor DPRD Sulawesi Tengah, Jumat (21/2/2025).
Dalam aksi yang digelar sekitar pukul 10.00 WITA tersebut, ratusan mahasiswa dan masyarakat yang terhimpun dalam ‘Aliansi Masyarakat Menggugat’, memenuhi Jl. Sam Ratulangi Kota Palu, dengan melayangkan delapan tuntutan kepada pemerintah.
Mereka melantunkan orasi dengan mengkritik kebijakan Pemerintah yang dianggap merugikan rakyat. Salah satunya, tentang Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Anggaran.
Selain menolak Inpres soal efisiensi, massa aksi juga turut menyoroti program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang selalu digaungkan pemerintahan hari ini.
Irvan selaku Presiden Mahasiswa Universitas Tadulako, dalam orasinya menegaskan, pemerintah pusat dan daerah wajib mengkaji kembali terkait kebijakan yang merugikan rakyat.
“Prabowo-Gibran harus mengevaluasi seluruh kebijakan mereka yang sangat menyusahkan rakyat,” tegas Irvan.
Sementara, Ketua BEM Kesehatan Masyarakat Universitas Tadulako, Qiran juga menyampaikan, berdasarkan kajian mereka, muatan makanan di program MBG tidak mencapai Standar Gizi Nasional seperti yang tertuang dalam tumpeng gizi seimbang.
“Hal ini telah terbukti dengan adanya beberapa kasus siswa yang keracunan di berbagai daerah, karena program MBG,” jelasnya.
Adapun enam isu lainnya yang digaungkan massa aksi lewat seruan ‘Indonesia Gelap’ di depan Kantor DPRD Sulawesi Tengah, yaitu:
– Menolak Revisi Undang Undang Minerba
– Menolak Revisi Tata Tertib DPR RI
– Evaluasi Pertambangan dan Tata Ruang di Sulawesi Tengah
– Menolak Dwifungsi ABRI
– Segera Mengesahkan RUU Perampasan Aset
– Mendorong Dunia Pendidikan dan Kesehatan Sebagai Program Utama
Laporan : Andi Riskan