PARIMO, KONTEKS SULAWESI – Sejumlah harga bahan pokok di Pasar Sentral Parigi, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, mulai merangkak naik jelang perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).
Adapun harga bahan pokok yang terus menunjukan peningkatan disetiap harinya, yaitu daging ayam broiler serta kampung, telur ayam, bawang merah, bawang putih dan cabai rawit.
“Kalau ayam broiler atau pedaging ukuran besar dengan berat 2 kilogram dijual seharga Rp80 ribu dan ukuran kecil Rp38 ribu per ekor yang sebelumnya Rp35 ribu. Kemudian daging ayam kampung per ekor seharga Rp55 ribu dan telur ayam Rp60 ribu per rak,” kata Aminah pedagang di Pasar Sentral Parigi, Rabu (11/12/2024).
Sementara jenis rempah yang mengalami harga fluktuatif seperti bawang merah dan bawang putih, kini dibanderol Rp50 ribu per kilogram. Sedangkan cabai rawit merah seharga Rp70 ribu dan cabai rawit hijau Rp60 ribu per kilogram.
“Cabai keriting pekan kemarin, menyentuh diangka Rp25 ribu per kilogram. Sekarang, dibanderol Rp30 ribu per kilogram. Kalau untuk harga tomat masih diangka Rp13 ribu per kilogram,” ujar Sudirman, pedagang di Pasar Sentral Parigi.
Meski begitu, ada beberapa bahan pokok lainnya yang harganya masih stabil bahkan fluktuatif, seperti beras, minyak goreng dan gula pasir.
Untuk harga beras, kini mencapai Rp13 ribu per kilogram sesuai varian dan beras jenis padi merah Rp15 ribu per kilogram. Jika perkarung beras dengan berat 50 kilogram, dibanderol seharga Rp600 ribu.
“Kalau untuk harga minyak goreng dengan jenis bimoli, sabrina, viola, fortune, mitra, sovia, kita dan sania masih dikisaran Rp17 ribu hingga Rp20 ribu per liternya. Begitu juga minyak curah. Kalau gula pasir Rp18 ribu per kilogram nya,” ungkap Sudirman.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Parigi Moutong, Yamin T. Noho mengaku telah terjadi kenaikan harga pada sejumlah bahan pokok jelang Nataru di Pasar Sentral Parigi.
“Mengantisipasi kenaikan tersebut, kami telah melakukan pasar murah bersubsidi di 8 kecamatan di wilayah Parigi Moutong, dimulai pada 9 hingga 17 Desember 2024. Awal pelaksanaannya kemarin di Desa Bondoyong Kecamatan Sidoan,” kata Yamin saat ditemui diruang kerjanya, Rabu (11/12).
Dia menjelaskan, pasar murah bersubsidi di delapan titik itu masing-masing terdapat di Desa Bondoyong Kecamatan Sidoan, Desa Tombi Kecamatan Ampibabo, Kelurahan Maesa Kecamatan Parigi, Desa Lobu Mandiri Kecamatan Parigi Barat, Desa Lemusa Kecamatan Parigi Selatan, Desa Tanalanto Kecamatan Torue, Desa Lebagu Kecamatan Balinggi dan Desa Maleali Kecamatan Sausu.
Yamin juga menuturkan, bahwa penetapan lokasi pasar murah bersubsidi tersebut dikhususkan bagi basis populasi umat Kristiani, dengan tujuan utama menyasar masyarakat yang berpenghasilan menengah ke bawah. Namun demikian, Disperindag Parigi Moutong, kata Yamin, tidak mengaibaikan warga yang beragama Muslim dalam program pasar murah tersebut.
“Kami juga bakal menggelar pasar murah bersubsidi bagi saudara Muslim. Lokasinya di Kantor Kejaksaan Negeri Parigi pada Rabu, 18 Desember 2024 dan di Polres Parigi Moutong pada Kamis, 19 Desember 2024,” tuturnya.
Ia menambahkan bahwa upaya itu bertujuan untuk membantu meringankan beban masyarakat akibat kenaikan disparitas harga bahan pokok, serta dalam rangka mengantisipasi kemungkinan terjadinya inflasi pangan daerah.
Yamin pun menyebutkan, ada empat komoditi bahan pokok yang akan dijual pada pasar murah dengan pola dan metode bersubsidi. Diantaranya beras premium 5 kilogram Rp49 ribu, gula pasir Rp13 ribu per kilogram, minyak goreng merek kita Rp13 ribu per liter dan telur ayam Rp42 ribu per rak.
“Jadi dari 10 titik itu hanya ada empat komoditi yang kami jual pada pasar murah bersubsidi. Nantinya upaya ini akan berkolaborasi dengan Dinas Ketanahan Pangan dan Bolug dalam hal penyediaan bahan pokok lainnya,” imbuhnya.
la juga berharap ke depan, harga bahan pokok bisa stabil dengan langkah operasi pasar murah tersebut.
“Kami berharap tidak ada kenaikan harga menjelang Nataru. Sebab, ini menjadi tanggung jawab Pemerintah Daerah Parigi Moutong. Harga Eceran Tertinggi (HET) yang terjadi dihari ini, kami harap bisa turun,” pungkasnya.
Laporan : Abdul Farid